Dalam kehidupan
sehari-hari, manusia tidak bisa terlepas dengan permasalahan. Pada hakikatnya
kehidupan seseorang merupakan sebuah proses perjuangan dalam mengatasi permasalahan.
Hal serupa juga dialami oleh sebuah tatanan masyarakat yang bersifat dinamis
dan selalu berubah. Perubahan-perubahan ini dapat menghasilkan konflik
didalamnya dan menimbulkan permasalahan sosial.
Earl Rubington
dan Martin S Weinberg mendefinisikan Masalah
sosial adalah suatu kondisi yang dinyatakan tidak sesuai dengan nilai-nilai
yang dianut oleh sebagian warga, yang sepakat bahwa suatu kegiatan bersama
diperlukan untuk mengubah kondisi itu.” (Tangdilintin, 2000 :1.5)
Artinya, masalah sosial mencakup sebagian besar
warga masyarakat dan nilai-nilai yang ada didalamnya serta terkait pula dengan
lembaga-lembaga kemasyarakatan karena sifatnya yang merusak keadaan, sehingga
seharusnya dapat diperbaiki bahkan dihilangkan dari kehidupan bermasyarakat.
Soerjono Soekanto (1990, 357) juga mengungkapkan bahwa masalah sosial memiliki
perbedaan dengan apa yang disebut dengan ‘masalah masyarakat’. Apabila masalah
masyarakat memberikan analisis terkait dengan macam-macam gejala kehidupan
masyarakat, maka masalah sosial memberikan perhatian terhadap gejala-gejala
abnormal yang ada dalam kehidupan masyarakat tersebut dalam kaitannya dengan
lembaga-lembaga kemasyarakatan. Dengan kata lain dapat kita simpulkan bahwa
masalah sosial melihat gejala yang abnormal di dalam gejala-gejala kehidupan
masyarakat pada umumnya.
Masalah sosial menyangkut nilai, norma, serta moral
individu atau kelompok dalam masyarakat. Sehingga masalah sosial yang dihadapi
oleh negara yang satu dapat berbeda dengan masalah sosial yang dihadapi oleh
negara lain, karena nilai yang dianut pun berbeda.
Adapun ciri-ciri masalah sosial menurut Paulus
Tangdilintin (2000, 1.8) adalah sebagai berikut:
1.
Masalah
sosial bersifat relatif
2.
Masalah
sosial saling berhubungan satu sama lain,
artinya terjadi hubungan atau keterkaitan antara masalah sosial yang satu
dengan masalah sosial yang lain.
3.
Masalah
sosial bersifat kompleks, artinya tidak pernah
muncul secara mendadak melainkan disebabkan oleh latar belakang yang juga kompleks
dan rumit sehingga seringkali akibat yang ditimbulkan tidak terduga sebelumnya.
4.
Masalah
sosial selalu berbeda di sepanjang rentang waktu kehidupan
5.
Masalah
sosial dapat dikelompokkan
Salah
satu masalah sosial yang sangat klasik di seluruh dunia adalah kemiskinan.
Kemiskinan merupakan ketidakmampuan seorang individu dalam memenuhi kebutuhan
dasar minimal untuk hidup layak (BPS dan Depsos, 2002: 3).[1] Levitan
(1980) mengemukakan kemiskinan adalah kekurangan barang-barang dan
pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu standar hidup yang
layak.[2] Penyebab
kemiskinan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kemiskinan struktural dan
kemiskinan kultural. Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang disebabkan
karena ketidakmerataan sumberdaya akibat struktur dan kekuasaan beberapa
kelompok. Sedangkan kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang disebabkan
karena faktor dari dalam individu yang tidak mau berusaha untuk lepas dari
kondisi miskin.
Kemiskinan
dapat menimbulkan permasalah sosial yang lebih kompleks lagi melalui perilaku
miskin. Contoh dari perilaku miskin seperti pengemis yang hanya mengandalkan
meminta-minta untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, mereka bahkan merelakan
anaknya yang masih dibawah umur untuk bekerja dijalanan sebagai pengemis.
Mereka tidak mau berusaha mencari pekerjaan yang lebih baik dan lebih produktif
lagi. Mereka sekan-akan sudah merasa nyaman dengan menggantungkan hidupnya dari
belaskasih orang lain.
Perilaku
miskin lainnya adalah human trafficking ,
saat ini marak kasus perdagangan manusia khususnya wanita dan anak-anak. Para
kaum miskin rela melakukan apa saja demi memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Selain itu tingginya angka kriminalitas, judi, pengonsumsian minuman keras dan
narkoba merupakan bentuk-bentuk perilaku miskin yang terjadi dalam masyarakat
sekitar kita. Perilaku-perilaku miskin tadi akan menjadi masalah sosial yang
berkepanjangan dan semakin kompelks jika tidak segera diatasi.
DAFTAR PUSTAKA
Soekanto,
Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers.
Soetomo,
Drs. 1995.Masalah Sosial dan Pembangunan.
Jakarta : PT.Dunia Pustaka Jaya
Tangdilintin, Paulus. 2000. Masalah-Masalah Sosial (Suatu Pendekatan Analisis Sosiologis).
Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
[1] http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapter_ii/04550060-ahmad-zaky-fuadi.ps
diunduh pada 12 September 2012 pukul 21.00 WIB
[2] http://ryzmelinda-ryzmelinda.blogspot.com/2012/04/pengertian-kemiskinan-menurut-beberapa.html
diunduh pada 12 September 2012 pukul 21.00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar