Kata “tauhid” adalah
bentuk mashdar dari kata wahhada – yuwahhidu – tauhiid. Artinya:
menjadikan sesuatu menjadi satu. Jadi “tauhid” menurut bahasa adalah
memutuskan bahwa sesuatu itu satu. Menurut istilah, “tauhid” berarti
meng-Esa-kan Allah dan menunggalkan-Nya sebagai satu-satunya Dzat pemilik rububiyah,
uluhiyah, asma’, dan sifat.Ilmu Aqidah disebut Tauhid karena
tauhid adalah pembahasan utamanya, sebagai bentuk generalisasi.
Sebagai seorang muslim,
pasti tidak asing lagi mendengar kata Tauhid. Sebuah kata yang sangat
penting dan urgen di dalam agama Islam. Tetapi, betapa banyak kaum muslimin
yang meremehkan kata tersebut. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika kita akan
sedikit mengulang dan membahas tentang kedudukan dan keutaman tauhid dalam
agama Islam, dengan harapan kita semakin cinta akan agama ini dan semakin
bersemangat dalam memahami, mengamalkan, dan kemudian mendakwahkanya. Atau
minimal dapat menyegarkan kembali ingatan kita akan pentingnya kalimat
At-Tauhid dalam diri kita.
Islam merupakan agama
yang tauhid, artinya agama yang satu. Allah adalah satu-satunya Tuhan yang
Harus di sembah.Tauhid dalam ajaran agama Islam artinya meng-Esakan Allah dalam
setiap nafas dan Ibadahnya. Sebelum melaksanakan Ibadah apapun seperti solat,
puasa, haji, berdo’a, dan lain lain yang pertama harus di pelajari adalah
Tauhidnya. Artinya sebelum beribadah harus hanya Allah yang mereka sembah. Jangan
sampai dalam ibadahnya menyekutukan Allah atau melakukan Ibadah yang salah.
Islam merupakan agama fitrah. Agama yang dikehendaki oleh fitrah manusia
adalah Islam. Artinya di dalam islam tidak ada kepalsuan. Seluruh ajarannya
bersesuaian dengan fitrah manusia. Tidak seperti halnya akidah Trinitas dan
Penebusan dosa yang tidak dapat di mengerti. Orang-orang Kristen sendiri
mengaku bahwa dimana saja Trinitas belum masuk, disana akan muncul permintaan
akan Tauhid. Sebab, yang bersesuaian dengna fitrah hanyalah Tauhid. Seandainya
pun Alquran syarif tidak ada, maka tetap saja fitrah manusia mengakui Tauhid.
Sebab hal itu bersesuaian dengan syariat batin. Demikian pula seluruh ajaran
Islam adalah bersesuaian dengan syariat batin. Berbeda dengan ajaran
orang-orang Kristen yang bertentangan dengan hal itu.
Lihatlah baru-baru ini di Amerika terpaksa diluluskan hukum perceraian
yang bertentangan dengan Injil. Mengapa hal itu harus terjadi? Sebabnya adalah ajaran
injil tidak bersesuaian dengan fitrah manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar