Selasa, 30 Oktober 2012

Soal UTS Dasar Dasar Pembangunan Sosial Ilmu Kesejahteraan Sosial Fisip UI 2012

Soal A

Apa yang dimaksud Dengan Pembangunan Sosial
Pemberdayaan bisa melalui Individu dan Institusi, Jelaskan dan beri contohnya


Soal B

jelaskan 4 Dimensi manusia dalam pembangunan
Definisi dari Partisipasi dan Faktor-faktornya

Soal UTS Filsafat Etika Ilmu Kesejahteraan Sosial


  1. Hubungan Filsafat dengan Ilmu kesejahteraan Sosial
  2. Etika, jelaskan Definisi Nilai, Moral,  dan Norma, serta keterkaitan ketiganya. beri Contoh.
  3. Apa saja yang anda ketahui mengenai Filsafat Manusia
  4. Apa saja yang Anda ketahui Mengenai etika Pembangunan

Senin, 29 Oktober 2012

Soal UTS Analisis Masalah Sosial Ilmu Kesejahteraan Sosial

Definisi Significant Number of people dalam Masalah sosial.
3 Paradigma Ritzer (fakta sosial, definisi sosial, perilaku sosial)

4 paradigma
bagaimana memandang masalah sosial tiap paradigma
bagaimana hakekat manusia dalam tiap paradigma
solusi dari paradigma
masa depan dari penggunaan paradigma

Semua dikaitkan dengan contoh, Soal analisis

Sabtu, 27 Oktober 2012

soal UTS MSDM Ilmu kesejahteraan sosial FISIP UI

Soalnya essay / isian banyak banget jd g hafal. pointnya aja ya.

Job Analysis . apa komposisinya
 jelaskan definisi dari Job analysis :
Kegiatan  Human Resource yang mendasar, karena fokus pd: pembagian kerja dimana pekerja yang seperti apa yang diharapkan untuk menduduki posisi tertentu

Jelaskan apa aja hasil Job Analusis :

Job description: menyediakan ringkasan singkat dari tugas dan tanggung jawab dari suatu posisi
job specification focus pd karakteristik dan qualifikasi personal/individu unatuk menduduki suatu posisi


latar belakang mengapa kita butuh Human Resource Management (HRD) ?


Kebutuhan untuk memperbaiki tingkat produktivitas dalam menghadapi persaingan ekonomi secara global.
Pekerja= aset, bukan alat/mesin, merupakan individu yang kritis
Kebutuhan akan adanya CBT (competency Based Training) 

Strategi HRD :

1. Training: peningkatan kemampuan pekerja guna memperbaiki performance
2. development : untuk mempersiapkan pekerja untuk pengembangan kemampuan untuk tanggung jawab pekerjaan yang lebih besar di masa yad.


Career dilihat dari 2 aspek :

§pertama: a career is a sequence of positions occupied by a person during the course  of a lifetime.
§Kedua: a career consists of a sense of where a person is going in his or her work life.
§Keduanya focus pada individu.


atau

§Pendekatan yang baru: perkembangan karir seseorang ada pada individu yang bersangkutan.
§Namun Organisasi atau Perusahaan tetap harus bertanggung jawab terhadap perkembangan karir dari individu/pekerja. Organisasi hrs memberitahukan ttg strategy perusahaan, menyediakan informasi yg selengkapnya tentang organisasi.


Faktor pengembang karir ?
(gw jawabnya)

  • kesempatan dan Informasi dari Organisasi 
  • Kemauan, bakat, dan peningkatan kemampuan Individu tsb

Faktor-faktor Rekrutmen :

1.Equal Employment opportunity (EEO) : Memberikan kesempatan yang sama tanpa diskriminasi pada hal-hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan seperti usia, ras, jenis kelamin dan kebangsaan.
2.Qualitas manusia : dari mana calon diperoleh
3.Sumber calon : dari dalam organisasi atau dari luar atau gabungan
4.Peranan management : siapa yg mengambil keputusan final
5. Tehnik seleksi   Apakah melalui wawancara berjenjang atau apakah test psikologi akan digunakan; bagaimana 
mengukur spesifikasi pekerjaan; apakah diperlukan test kesehatan termasuk HIV/AIDS dan juga narkoba
6. Employment consultant :    Apakah akan menggunakan konsultan tenaga kerja
7. Industrial relations :    Apakah ada persyaratan serikat pekerja atau keanggotaan yang diperlukan
8. Legal issue :  Apakah ada persyaratan legal yang harus dipenuhi (spt hanya dapat menerima calon yang 
mempunyai sertifikat tertentu)
9. Tujuan2 strategis organisasi :  Apakah kebijakan seleksi organisasi sesuai dengan tujuan strategis organisasi
10. Biaya : Berapa biaya nya, dari pos departemen apa dan siapa yang bertanggung jawab.


Definisi Seleksi dalam penerimaan :

Merupakan suatu proses yang sistematis untuk mengumpulkan informasi dari calon pekerja agar dapat dipilih yang paling sesuai dengan lowongan yang disediakan.

Pendekatan dan keputusan :

Ada 2 pendekatan yang dapat digunakan :
1.Compensatory approach
        Disini pimpinan mempertimbangkan seluruh data dari serangkaian test yang dijalani pelamar yang telah lulus test awal
2.     Successive Hurdles Approach
        Disini prediktor seleksi di rangking sesuai dengan efektivitasnya (dari yang paling valid dan reliable sampai dengan yang kurang valid dan kurang reliable).

Performance Appraisal. Kenapa penting? (tujuan)

Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk tujuan administrative (imbalan, promosi, pemindahan dan pemberhentian)
Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk tujuan pengembangan (pelatihan dan pengembangan,m coaching dan perencanaan karir)
Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk tujuan penelitian (validasi prosedur seleksi dan evaluasi efektivitas pelatihan)


Penilaian Kerja statis dan Dinamis :
Untuk penilaian prestasi kerja yang efektif haruslah dinamis karena menekankan pada pertumbuhan dan perkembangan pekerja dan menentukan tujuan baru à bukan hanya keputusan yang menentukan mengenai prestasi.
Karakterisitik dari penialian prestasi kerja yang statis yaitu lebih fokus pada masa lampau.
Karakteristik dari penilaian prestasi kerja dinamis yaitu dapat membantu pekerja kemana mereka berjalan, bagaimana mencapai kesana dan kapan tiba disana.




Semoga membantu deh...


Rabu, 24 Oktober 2012

UTS Management Organisasi Pelayanan Ilmu kesejahteraan sosial

lagi2 soalnya lupa percisnya gimana. jadi paling suruh cari definisi ato apa lah.


  • manager skill
  • IDF grafik n Matrix
  • Latar belakang mengapa dibutuhkanya Rencana Strategis (renstra)
  • Tahap tahap membuat Rencana Strategis (renstra)
  • Rancangan Program



yang mau jawab  di sini silahkaaan.

Selasa, 23 Oktober 2012

UTS Intervensi Mikro Ilmu kesejahteraan sosial FISIP UI

karena soalnya PG dengan Essay. jadi per point aja yaa.


  • tahap membangun relasi
  • Teori n Model (generalist Practice, dll)
  • Kognitif (yg pake mikir) - Afeksi (pake perasaan)
  • keterampilan dasar intervensi Mikro
  • Respon verbal (probing, conforting)
  • Ecological System ....
kalo mau jawab d comment silahkan, tulis aja definisi ato jabaran ato apapun.

Senin, 22 Oktober 2012

Soal UTS Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial (PIKS) FISIP UI 2012


  1. Hubungan keterkaitan pekerjaan sosial dengan ilmu kesejahteraan sosial
  2. Hubungan kesejahteraan sosial dengan disiplin lain (3 bidang ilmua)
  3. Sebutkan dan jelaskan prinsip dan nilai-nilai dalam ilmu kesejahteraan sosial
  4. jelaskan intervensi micro, mezzo, macro, yang kamu pahami.
dosen : Prof. Bandi

Soal UTS Tingkah Laku Manusia (TLM) FISIP UI 2012


  1. Apa manfaat teman sebaya pada masa kanak-kanak? apa bedanya teman sebaya pada masa kanak-kanak dengan teman sebaya pada masa remaja?
  2. 3 perilaku sosial yang terjadi pada masa kanak-kanak
  3. perubahan sosial yang terjadi pada masa remaja?

Soal UTS PIP FISIP UI 2012

1)

  • Kelebihan pendekatan Institutional (3)
  • Mengapa sistem parlementer lebih tidak stabil dibanding presidensial
2)
  • Fungsi-fungsi wewenang lembaga legislatif
  • check and balance antara eksekutif & Legislatif

3)
  • Judicial Review --> Fungsi
  • kemerdekaan kekuasaan kehakiman
4)
  • Sosialisasi politik dan fungsinya
  • Relasi antara sosialisasi politik & budaya politik

Jumat, 19 Oktober 2012

Apa itu Kesejahteraan Sosial ? Apa itu Pekerjaan Sosial ? Apa Peran Pekerja Sosial ?


Pengantar Psikologi bagi Kesejahteraan Sosial merupakan salah satu matakuliah wajib oleh jurusan Kesejahteraan sosial. Karena matakuliah ini sangat bermanfaat dalam dunia kerja nanti terutama di bidang mikro dan mezzo (individu, keluarga, organisasi). Dalam kelas ini akan diajarkan dasar-dasar Psikologi yang akan dibutuhkan oleh Kesejahteraan sosial. Namun sebelum itu, dibutuhkan beberapa pemahaman dasar yang telah diajarkan pada kelas Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial seperti ‘Apaitu Kesejahteraan Sosial?’ , ‘Apa itu pekerjaan Sosial?’ , dan ‘Apa peran-peran Pekerja sosial?’

Apa itu Kesejahteraan sosial?

Kesejahteraan Sosial sebagai suatu keadaan dimana digambarkan secara ideal adalah suatu tatanan (tatakehidupan) yang melipiuti kehidupan matrial maupun spiritual, dengan tidak menempatkan satu aspek lebih penting dari yang lainnya, tetapi lebih mencoba melihat pada upaya mendapatkan titik keseimbangan. Titik keseimbangan yang dimaksud adalah keseimbangan atara aspek jasmaniah dan rohaniah, ataupun keseimbangan antara aspek matrial dan spiritual.
Dalam kaitannya dengan definisi Ilmu Kesejahteraan sosial, pada dasarnya Ilmu Kesejahteraan Sosial merupakan suatu ilmu yang mencoba mengembangkan pemikiran, strategi dan tehnik untuk meningkatkan derajat kesejahteraan suatu masyarakat.

Ilmu Kesejahteraan Sosial adalah suatu Ilmu terapan yang mengkaji dan mengembangkan kerangka pemikiran serta metodologi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup (kondisi) masyarakat antara lain melalui pengolahan masalah sosial; pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat, dan pemaksimalan kesempatan anggota masyarakat untuk berkembang. (Ilmu kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial, 2005 : 17, Adi, Isbandi Rukminto)


Dalam bukunya beliau Isbaldi Rukminto Adi, Ilmu kesejahteraan sosial dan pekeraan sosial, menjelaskan tentang Kesejahteraan sosial sebagai ilmu sebagai kerangka pemikiran dan metodologi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Sedangkan ada pengertian lain tentang Kesejahteraan sosial yang ditulis dalam Undang-Undang RI.

 Menurut UU No.6 Thn 1974 yaitu suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial, material maupun spritual yang diliputi rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman lahir dan batin, yang memungkinkan setiap warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga, serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak atau kewajiban manusia sesuai dengan pancasila.


Dengan definisi-definisi ini kita dapat menyimpulkan bahwa kesejahteraan sosial merupakan suatu tatanan dan kehidupan sosial  Kesejahteraan sosial adalah kondisi sejahtera dari suatu masyarakat melalui pengolahan masalah sosial




Apa itu Pekerjaan Sosial ?
Ada beberapa buku yang mendefinisikan Pekerjaan Sosial. Kemudian Charles Zastrow dalam bukunya Social problem, Service, adn Current issues mendefinisakan apa itu Pekerja Sosial.

Zastrow,Charles. Social work is the profesional activity of helping individuals, groups, or communities to enhance or restore their capacity for social functioning and to create societal conditions favorable to their goals. Pekerjaan sosial adalah aktivitas profesional untuk membantu individu, kelompok atau komunitas guna meningkatkan atau memperbaiki kapasitasnya untuk berfungsi sosial dan menciptakan kondisi masyarakat guna mencapai tujuan-tujuannya. (Introduction to Social Welfare Institutions: Social Problems, Service, and Current Issues. 1982 : 12)


Charles Zastrow dalam bukunya Introduction to Social Welfare Institutions: Social Problems, Service, and Current Issues, 1982, menjelaskan Pekerja sosial sebagai suatu aktivitas provesional dalam level mikro dan mezzo untuk mencapai tujuan-tujuannya. Sedangkan ahli lain Leonora Scrafica-deGuzman. juga menjelaskan definisi pekerja sosial.

Social work is the profesion which is primary concerned with organized social service activity aimed to facilitate and strengthen basic relationship in the mutual adjusment between individual, and their social environment for the good of the individual and society, by the use of social work method. Pekerjaan sosial adalah profesi yang bidang utamanya berkecimpung dalam kegiatan pelayanan sosial yang terorganisasi, dimana tujuannya untuk memfasilitasi dan memperkuat relasi dalam penyesuaian diri secara timbal balik dan saling menguntungkan antar individu dengan lingkungan sosialnya , melalui penggunaan metode-metode pekerjaan sosial. (Fundamentals of social work, 1983 : 3)


            Masih banyak lagi ahli-ahli yang mendefinisikan Pekerja Sosial itu sendiri. dan hasil penulisan definisi-definisi pekerja sosial itu kita dapan menarik kesimpulan bahwa pekerja sosial merupakan suatu pelayanan Individu, keluarga, atau organisasi guna memperbaiki atau meningkatkan kualitas masyarakatnya dan harus terorganisir dengan sangat baik, melalui penggunaan metode-metode pekerja sosial.

Apa Peran-Peran Pekerja Sosial ?
Sesuai dengan namanya Pekerja Sosial, jika di artikan secara bahasa, pekerja sosial merupakan suatu pekerjaan atau tindakan yang dilakukan untuk sosial masyarakat. dengan begitu Pekerja sosial memiliki peran-peran penting dan metode intervensi terhadap client.

Pekerjaan sosial sebagai suatu Ilmu yang memfokuskan intervensinya pada proses interaksi antara manusia (people) dengan lingkungannya. Dan mengutamakan teori-teori perilaku manusia dan sistem sosial, guna meningkatkan taraf hidup (human well-being) masyarakat. Secara tersirat juga terlihat bahwa Psikologi dan Sosiologi akan memainkan peranan dalam perkembangan praktek pekerja sosial. (Introduction to Social Welfare Institutions: Social Problems, Service, and Current Issues. 1982 : 12)

Pekerja sosial dapat diartikan secara luas, yaitu pihak-pihak yang melaksanakan usaha kesejahteraan sosial baik yang berasal dari pemerintahan (birokrasi) maupun dari kalangan masyarakat atau LSM. Pekerja sosial dalam kerangka birokrasi Indonesia merupakan salah satu saluran pembinaan karir PNS melalui jalur jabatan fungsional. Jabatan fungsional ini resmi dalam birokrasi pemerintahan sejak Agustus 1988.
Salah satu tugas jabatan fungsional dalam birokrasi pemerintahan, dalam melaksanakan tugasnya pekerja sosial tidak terlepas dari tugas pokok dan fungsi instansi tempat mereka bertugas. Walaupun demikian, secara umum mereka memiliki kesamaan karakteristik tugas yaitu melaksanakan usaha kesejahteraan sosial atau pembangunan bidang kesejahteraan sosial.
Sedangkan dalam departemen Sosial menjelaskan peran-peran atau tugas-tugas pekerjaan sosial.  Tugas pekerja sosial dalam beberapa fungsi yaitu :

1) melaksanakan pencegahan terhadap timbul dan berkembangnya masalah sosial.

2) melaksanakan rehabilitasi yang meliputi memperbaiki dan memulihkan peran-peran sosial yang terganggu.

3) melaksanakan pengembangan kemampuan individu, kelompok dan masyarakat dalam meningkatkan taraf kesejahteraan sosialnya dan mendayagunakan potensi dan sumber-sumber. Memberikan dukungan terhadap profesi dan sektor-sektor lain guna peningkatan kualitas pelayanan sosial (Depsos RI., 1998).


Dari buku Departemen Sosial RI tahun 1998 yang saya kutip dapat ditarik kesimpulkan bahwa peran pekerja sosial adalah pencegahan masalah sosial , rehabilitasi dan pengembangan kemampuan masyarakat.
Dari berbagai hasil bacaan yang saya cari, sudah terjawab pertanyaan-pertanyaan apaitu kesejahteraan sosial, pekerja sosial, dan peran pekerja sosial. Dan dari bacaan refrensi pun saya dapat memahami dan mengambil banyak ilmu pengetahuan mengenai pertanyaa-pertanyaan tersebut. 

Ilmu Sosiologi Pada Zaman Abad ke-18


Sebagai suatu disiplin akademis yang mandiri, sosiologi masih berumur relatif muda yaitu kurang dari 200 tahun. Istilah sosiologi untuk pertama kali diciptakan oleh Auguste Comte dan oleh karenanya Comte sering disebut sebagai bapak sosiologi. Istilah sosiologi ia tuliskan dalam karya utamanya yang pertama, berjudul The Course of Positive Philosophy, yang diterbitkan dalam tahun 1838. Karyanya mencerminkan suatu komitmen yang kuat terhadap metode ilmiah. Menurut Comte ilmu sosiologi harus didasarkan pada observasi dan klasifikasi yang sistematis bukan pada kekuasaan dan spekulasi. Hal ini merupakan pandangan baru pada saat itu.

August Comte
Di Inggris Herbert Spencer menerbitkan bukunya Principle of Sociology dalam tahun 1876. Ia menerapkan teeori evolusi organik pada masyarakat manusia dan mengembangkan teori besar tentang “evolusi sosial” yang diterima secara luas beberapa puluh tahun kemudian.
Seorang Amerika Lester F. Ward yang menerbitkan bukunya “Dynamic Sociology” dalam tahun 1883, menghimbau kemajuan sosial melalui tindakan-tindakan sosial yang cerdik yang harus diarahkan oleh para sosiolog.
Seorang Perancis, Emile Durkheim menunjukkan pentingnya metodologi ilmiah dalam sosiologi. Dalam bukunya Rules of Sociological Method yang diterbitkan tahun 1895, menggambarkan metodologi yang kemudian ia teruskan penelaahannya dalam bukunya berjudul Suicide yang diterbitkan pada tahun 1897. Buku itu memuat tentang sebab-sebab bunuh diri, pertama-tama ia merencanakan disain risetnya dan kemudian mengumpulkan sejumlah besar data tentang ciri-ciri orang yang melakukan bunuh diri dan dari data tersebut ia menarik suatu teori tentang bunuh diri.
Pristiwa apa sajakah yang oleh pemikir Eropa di abad ke -18 dianggap sebagai ancaman terhadap hal yang oleh masyarakat telah diterima sebagai kenyataan atau kebenaran? Salah satu yang menurut Berger dianggap sebagai ancaman ialah disintegrasi kesatuan masyarakat abad pertengahan, khususnya disintegrasi dalam agama Kristen.
L. Laeyendecker pun mengaitkan kelahiran Sosiologi dengan serangkaian perubahan berjangkapanjang yang melanda eropa Barat di Abad pertengahan. Proses perubahan jangka panjang yang diidentifikasi Laeyendecker ialah
(1) tumbuhnya kapitalisme pada akhir abad ke-15, Kapitalisme adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. pada masa perkembangan perbankan komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. (2) perubahan dibidang sosial dan politik, akibat adanya kapitalisme, maka buruh-buruh menjadi murah dan membentuk perubahan sosial seperti adanya kaum borjuis dan parokial (3) perubahan berkenaan dengan reformasi , merupakan pelopor reformasi gerakan Protestan. (4) meningkatnya individualisme, orang-orang di Eropa mulai tidak peduli dengan lingkungan sosial dan mementingkan kepentingannya sendiri-sendiri (5) lahirnya ilmu pengetahuan modern, merupakan efek lanjutan dari reformasi  martin Luther , membuat ilmupengetahuan menjadi preoritas dan dikembangkan kembali. karena sebelum adanya reformasi, adanya Dark Age, dimana ilmu pengetahuan yang menentang agama, akan dikenakan hukuman sehingga ilmu pengetahuannya hanya berhenti di situ saja, (6) berkembangnya kepercayaan pada dirisendiri. Laeyendecker pun menyebutkan ada revolusi yang terjadi di abad ke-18, yaitu (1) revolusi Industri, serta (2) Revolusi Prancis (Laeyendecker, 1983 : 11-43)
                                                                                                                                                                martin Luther
Kuliah-kuliah sosiologi muncul di berbagai universitas sekitar tahun 1890-an. The American Journal of Sociology memulai publikasinya pada thun 1895 dan The American Sociological Society (sekarang bernama American Sociological Association) diorganisasikan dalam tahun 1905.
Sosiolog Amerika kebanyakan berasal dari pedesaan dan mereka kebanyakan pula berasal dari para pekerja sosial; sosiolog Eropa sebagian besar berasal dari bidang-bidang sejarah, ekonomi politik atau filsafat.
Urbanisasi dan industrialisasi di Amerika pada tahun 1900-an telah menciptakan masalah sosial. Hal ini mendorong para sosiolog Amerika untuk mencari solusinya. Mereka melihat sosiologi sebagai pedoman ilmiah untuk kemajuan sosial. Sehingga kemudian ketika terbitnya edisi awal American Journal of Sociology isinya hanya sedikit yang mengandung artikel atau riset ilmiah, tetapi banyak berisi tentang peringatan dan nasihat akibat urbanisasi dan industrialisasi. Sebagai contoh suatu artikel yang terbit di tahun 1903 berjudul “The Social Effect of The Eight Hour Day” tidak mengandung data faktual atau eksperimental. Tetapi lebih berisi pada manfaat sosial dari hari kerja yang lebih pendek.
Namun pada tahun 1930-an beberapa jurnal sosiologi yang ada lebih berisi artikel riset dan deskripsi ilmiah. Sosilogi kemudian menjadi suatu pengetahuan ilmiah dengan teorinya yang didasarkan pada obeservasi ilmiah, bukan pada spekulasi-spekulasi.
Para sosiolog tersebut pada dasarnya merupakan ahli filsafat sosial. Mereka mengajak agar para sosiolog yang lain mengumpulkan, menyusun, dan mengklasifikasikan data yang nyata, dan dari kenyataan itu disusun teori sosial yang baik.   

Islam sebagai Agama Fitrah dan agama Tauhid


Kata “tauhid” adalah bentuk mashdar dari kata wahhada – yuwahhidu – tauhiid. Artinya: menjadikan sesuatu menjadi satu. Jadi “tauhid” menurut bahasa adalah memutuskan bahwa sesuatu itu satu. Menurut istilah, “tauhid” berarti meng-Esa-kan Allah dan menunggalkan-Nya sebagai satu-satunya Dzat pemilik rububiyah, uluhiyah, asma’, dan sifat.Ilmu Aqidah disebut Tauhid karena tauhid adalah pembahasan utamanya, sebagai bentuk generalisasi.
Sebagai seorang muslim, pasti tidak asing lagi mendengar kata Tauhid. Sebuah kata yang sangat penting dan urgen di dalam agama Islam. Tetapi, betapa banyak kaum muslimin yang meremehkan kata tersebut. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika kita akan sedikit mengulang dan membahas tentang kedudukan dan keutaman tauhid dalam agama Islam, dengan harapan kita semakin cinta akan agama ini dan semakin bersemangat dalam memahami, mengamalkan, dan kemudian mendakwahkanya. Atau minimal dapat menyegarkan kembali ingatan kita akan pentingnya kalimat At-Tauhid dalam diri kita.
Islam merupakan agama yang tauhid, artinya agama yang satu. Allah adalah satu-satunya Tuhan yang Harus di sembah.Tauhid dalam ajaran agama Islam artinya meng-Esakan Allah dalam setiap nafas dan Ibadahnya. Sebelum melaksanakan Ibadah apapun seperti solat, puasa, haji, berdo’a, dan lain lain yang pertama harus di pelajari adalah Tauhidnya. Artinya sebelum beribadah harus hanya Allah yang mereka sembah. Jangan sampai dalam ibadahnya menyekutukan Allah atau melakukan Ibadah yang salah.
Islam merupakan agama fitrah. Agama yang dikehendaki oleh fitrah manusia adalah Islam. Artinya di dalam islam tidak ada kepalsuan. Seluruh ajarannya bersesuaian dengan fitrah manusia. Tidak seperti halnya akidah Trinitas dan Penebusan dosa yang tidak dapat di mengerti. Orang-orang Kristen sendiri mengaku bahwa dimana saja Trinitas belum masuk, disana akan muncul permintaan akan Tauhid. Sebab, yang bersesuaian dengna fitrah hanyalah Tauhid. Seandainya pun Alquran syarif tidak ada, maka tetap saja fitrah manusia mengakui Tauhid. Sebab hal itu bersesuaian dengan syariat batin. Demikian pula seluruh ajaran Islam adalah bersesuaian dengan syariat batin. Berbeda dengan ajaran orang-orang Kristen yang bertentangan dengan hal itu.
Lihatlah baru-baru ini di Amerika terpaksa diluluskan hukum perceraian yang bertentangan dengan Injil. Mengapa hal itu harus terjadi? Sebabnya adalah ajaran injil tidak bersesuaian dengan fitrah manusia.

Dinasti politik Di Indonesia


Dinasti politik merupakan permasalahan yang disinyalir telah ada di Indonesia sejak presiden pertama kita, Ir. Soekarno, berkuasa. Meskipun dinasti politik tidak melanggar peraturan berdemokrasi, dalam praktiknya dinasti politik menahan adanya mobilisasi sosial, sebab kekuasaan hanya diasosiasikan pada golongan masyarakat tertentu saja. Dalam makalah ini, penulis akan membahas dengan sistematis dinasti politik yang dilakukan oleh Bupati Kediri, Sutrisno, yang mengusung kedua istrinya menjadi bupati setelah masa jabatannya (dua periode) habis.

A. LATAR BELAKANG
Undang-undang nomer 7 tahun 1945 telah mengatur bahwa masa jabatan eksekutif berlaku selama lima tahun, dan hanya dapat terpilih satu periode setelah masa tersebut habis. Undang-undang ini dibuat untuk mencegah adanya kekuatan absolut yang terus menerus. Beberapa golongan yang telah lama berkuasa, kebanyakan akan mencari cara untuk lolos dari undang-undang ini dan tetap mempertahankan kekuasaannya di strata atas elit politik.
Apa yang dilakukan Sutrisno merupakan salah satu contoh nyata dinasti politik di Indonesia. Kedua istrinya, Haryati dan Nurlaila, bersaing untuk memperebutkan gelar bupati suaminya. Sutrisno sendiri telah menjabat di Kediri selama dua periode (sepuluh tahun) lamanya.
Jelas pencalonan kedua “nyonya Sutrisno” ini menimbulkan banyak tanda tanya di benak masyarakat Kediri: apakah ini merupakan bentuk dari perpanjangan  tangan suaminya untuk mengatur Kediri lebih lama. Apabila salah satu dari kedua istrinya terpilih, maka secara tidak langsung, keluarga Sutrisno akan berkuasa selama lima belas tahun di wilayah tersebut.
Kasus ini menjadi momok yang menarik, terutama apabila kita melihatnya dalam kacamata demokrasi sosial. Penulis akan membahas mengenai permasalahan ini lebih jauh dalam bab II.

B. PERUMUSAN MASALAH DAN RUANG LINGKUP
Masalah-masalah di dalam makalah ini dirumuskan menjadi beberapa pertanyaan:
1. Apakah dinasti politik?
2. Faktor apa saja yang mendorong terjadinya dinasti politik?
3. Mengapa banyak penguasa yang melakukan dinasti politik?
4. Manfaat dan kerugian apa yang ditimbulkan oleh dinasti politik?

C. TUJUAN DAN MANFAAT
1. Tujuan Penulisan
Paper ini bertujuan untuk meneliti lebih lanjut tentang dinasti politik yang terjadi di Indonesia dan, dan bagaimana tanggapan kita seharusnya pada hal tersebut. Selain itu, paper ini ditukis dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah MPKT yang merupakan rangkaian dari PDPT UI.
2. Manfaat Penulisan
a. Secara aplikatif penulisan karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para mahasiswa sebagai bahan kajian serta referensi untuk penelitian selanjutnya
b. Secara praktis penulisan karya tulis ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan cakrawala pemikiran penulis terutama pembaca pada umumnya.

D. METODE ANALISIS
Karya tulis ini disusun atas dasar tersedianya data dan informasi yang relevan dengan masalah yang akan dibahas, untuk mendapatkan data dan informasi menganai suatu masalah dalam melaksanakan kegiatan ini, penulis menggnakan cara mengumpulkan data dan menelaahnya dengan metode studi keperpustakaan.

E. HIPOTESIS
Praktek dinasti politik disinyalir penulis sebagai sebuah upaya untuk mempertahankan kekuasaan. Kedudukan dalam pemerintahan akan ditanggalkan dalam batas waktu tertentu; hal ini menyebabkan beberapa golongan menginginkan status quo agar golongannya bisa tetap berada di posisi atas. Semakin tinggi posisinya, maka akan semakin besar juga kemungkinan untuk melakukan dinasti politik.
Pencalonan bupati Kediri yang dilakukan Sutrisno kemungkinan merupakan sebuah permainan politik dalam badan Pemerintahan Kediri sendiri. Sebab apabila salah satu istri dari Sutrisno menjabat, akan ada kemungkinan bahwa staf pemerintahan lama akan mendapat kemudahan menjabat lagi. Hal ini dapat menyebabkan sebuah kerjasama dalam pelaksanaan dinasti politik, tidak hanya di bidang eksekutif, namun juga di dalam badan pemerintahannya sendiri.

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Paper in terdiri atas tiga bab di mana:
1.                           Bab I merupakan pendahuluan, berisi latar belakang, perumusan masalah dan ruang lingkup, tujuan dan masalah, metode analisis, hipotesis, serta sistematika penulisan.
2.                           Bab II berisi tentang isi dari paper ini, yaitu membahas tentang pencalonan bupati Kediri.
3.                           Bab III adalah kesimpulan dari paper ini yang disertai dengan saran dan daftar pustaka.


BAB II
ISI
POLITIK DINASTI
Apakah wajar apabila jabatan seorang kepala pemerintahan diteruskan oleh istri, anak , atau kerabat dekatnya? Di negara kita sedang terjadi praktek penerusan kekuasaan pada orang-orang terdekat. Politik dinasti adalah fenomena politik munculnya calon dari lingkungan keluarga kepala pemerintahan yang sedang berkuasa. Dinasti politik yang dalam bahasa sederhana dapat diartikan sebagai sebuah rezim kekuasaan politik  atau aktor politik yang dijalankan secara turn-temurun atau dilakukan oleh salah keluarga ataupun kerabat dekat. Rezim politik ini terbentuk dikarenakan concern yang sangat tinggi antara anggota keluarga terhadap perpolitikan dan biasanya orientasi dinasti politik ini adalah kekuasaan.
Dinasti politik di Indonesia sebenarnya adalah sebuah hal yang jarang sekali dibicarakan atau menjadi sebuah pembicaraan, padahal pada prakteknya dinasti politik secara sadar maupun tidak sadar sudah menjadi benih dalam perpolitikan di Indonesia sejak zaman kemerdekaan. Dinasti politik sebenarnya adalah sebuah pola yang ada pada masyarakat modern Barat maupun pada masyarakat yang meniru gaya barat. Hal ini dapat terlihat dalam perpolitikan di Amerika dan juga di Filipina. Dinasti politik tidak hanya tumbuh di kalangan masyarakat demokratis-liberal. Tetapi pada hakikatnya dynast politik juga tumbuh dalam masyarakat otokrasi dan juga masyarakat monarki, dimana pada system monarki sebuah kekuasaan sudah jelas pasti akan jatuh kepada putra mahkota dalam kerajaan tersebut.
Dinasti politik di Indonesia sebenarnya sudah muncul di dalam keluarga Presiden pertama Indonesia, Preseiden Soekarno. Hal tersebut terbukti dari lahirnya anak-anak Soekarno yang meneruskan pekerjaan ayahnya sebagai seorang politisi. Seperti Megawati Soekarno Putri (yang akhir-akhir ini juga semakin memperlihatkan gejala kedinastian politik Indonesia pada diri anaknya –Puan Maharani), Guruh Soekarno Putra, dll. Dalam tatanan kontempoerer, dinasti politik juga sekarang terlihat muncul pada diri keluarga mantan Presiden Indonesia Alm K.H. Abdurrahman Wahid, dengan munculnya saudara-sudara kandungnya dan juuga anak kandungnya ke dalam dunia perpolitikan Indonesia. Kecenderungan dinasti politik juga ditunjukkan dalam keluarga Presiden Indonesia saat ini Susilo Bambang Yudhoyono, yang ditunjukkan dengan kiprah anaknya Eddie Baskoro yang berhasil menjadi anggota DPR periode 2009/2014.
Etika adalah sesuatu yang berkenaan dengan akhlak, nilai mengenai sesuatu yang baik dan yang buruk.  Ada nilai-nilai yang berkembang di masyarakat, nilai tentang sesuatu yang pantas untuk dilakukan dan tidak pantas untuk dilakukan. Bila dianalisis dari segi etika, politik dinasti tidak baik apabila dilakukan oleh elit politik.
Kalau seseorang elit politik maju dengan mengandalkan politik dinastinya dan dengan mengesampingkan etika sosial, maka tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan terus merosot. Rakyat akan menilai ternyata bangsa ini di zaman reformasi dibangun dengan sistem nepotisme. Pembentukan politik dinasti akan menciptakan tatanan politik yang tak sehat. Walaupun menurut undang-undang hal itu tak dilarang, namun hal itu dinilai tidak sesuai dengan etika.
Menurut Zulkieflimansyah[1], apabila politik dinasti ini diteruskan, akan muncul banyak dampak negatif. Pertama, menjadikan partai sebagai mesin politik semata yang pada gilirannya menyumbat fungsi ideal partai sehingga tak ada target lain kecuali kekuasaan. Dalam posisi ini, rekruitmen partai lebih didasarkan pada popularitas dan kekayaan caleg untuk meraih kemenangan. Di sini kemudian muncul calon instan dari kalangan selebriti, pengusaha, “darah hijau” atau politik dinasti yang tidak melalui proses kaderisasi.
Kedua, sebagai konsekuensi logis dari gejala pertama, tertutupnya kesempatan masyarakat yang merupakan kader handal dan berkualitas. Sirkulasi kekuasaan hanya berputar di lingkungan elit dan pengusaha semata sehingga sangat potensial terjadinya negosiasi dan penyusunan konspirasi kepentingan dalam menjalankan tugas kenegaraan.
Ketiga, sulitnya mewujudkan cita-cita demokrasi karena tidak terciptanya pemerintahan yang baik dan bersih (clean and good governance). Fungsi kontrol kekuasaan melemah dan tidak berjalan efektif sehingga kemungkinan terjadinya penyimpangan kekuasaan seperti korupsi, kolusi dan nepotisme sangat besar. Efek negatif dari dinasti politik yang paling sering kita dengar adalah nepotisme dimana hubungan keluarga membuat orang yang tidak kompeten memiliki kekuasaan. Tapi hal sebaliknya pun bisa terjadi, dimana orang yang kompeten menjadi tidak dipakai karena alasan masih keluarga. Di samping itu, cita-cita kenegaraan menjadi tidak terealisasikan karena pemimpin atau pejabat negara tidak mempunyai kapabilitas dalam menjalankan tugas. Sebagai contoh, marilah kita baca cuplikan berita berikut ini:

Politik Dinasti, Abaikan Nurani

19 MARET 2010 OLEH MIKEKONO 
Belakangan ini upaya alih kekuasaan dari suami ke istri, atau dari bapak ke anak, cenderung mengalami peningkatan mencengangkan. Dari fenomena itu, tentu yang paling mencolok, terjadi pada Pemilukada Kabupetan Kediri, yang bakal digelar 12 Mei 2010 mendatang.

Dua istri bupati disebut-sebut akan bersaing ketat dalam perhelatan Pemilukada tersebut. Yakni Hj Haryanti, yang tercatat sebagai istri sah Bupati Kediri saat ini, Sutrisno sertaHj Nurlaila, tercatat sebagai istri kedua dengan status nikah sirri. NurIaila juga dikenal sebagai Kepala Desa Wates, Kecamatan Wates. Sedangkan suami pertamanya meninggal dunia karena perampokan beberapa tahun silam.
Lantas mengapa kedua istri Bupati Kediri tersebut bersaing untuk memperebutkan kursi kepala daerah menggantikan suaminya, yang jabatannya akan resmi berakhir 19 Agustus 2010 mendatang ? Kalau bersaing untuk merebut hati sang suami, mungkin masih sah-sah dan wajar saja. Tapi, kalau sampai bersaing secara terbuka demi mewarisi jabatan empuk sang suami, sungguh sulit diterima akal sehat.
Apa pun yang melatari keinginan kedua istri bupati itu, tampil secara bersama-sama dalam pemilihan kepala daerah, dapat dipastikan sang suami sudah mengetahui rencana itu sebelumnya. Tidak tertutup kemungkinan Sutrisno memang menginginkan dirinya digantikan oleh salah satu di antara kedua istrinya.
Namun kalau mau jujur, dari segi kalkulasi politik, akan lebih memungkinkan meraih kemenangan, jika yang maju dalam bursa pencalonan, hanya satu di antara keduanya. Misalnya cuma istri tua yang maju, dan istri muda yang juga punya basis massa sangat signifikan itu, turut aktif memberikan dukungan.
Bila keduanya harus saling berhadap-hadapan, hal itu bermakna, di antara kedua istri bupati, selama ini memang senantiasa terjadi persaingan terselebung. Kini, persaingan itu akan semakin menajam, serta terbuka ke area publik. Atau, jangan-jangan Sutrisno memang sudah punya kalkulasi sendiri, bahwa keduanya memang sengaja dianjurkan untuk maju, sehingga siapapun yang bakal menang, tetap bahagian dari rezim lama alias istrinya juga.
Peluang menang bagi Haryanti dan Nurlaila memang relatif besar. Sebab, sebagai pejabat incumbent, Bupati Sutrisno sudah barang tentu memiliki banyak ‘peluru’ untuk menembak kandidat lain yang dianggap potensial, agar tak turun gelanggang. Alhasil, yang muncul menjadi pesaing kedua istrinya, hanyalah sejumlah kandidat, yang sejatinya tidak memiliki modal cukup untuk bersaing dalam meraih kemenangan.
Fenomena yang terjadi di Kediri tersebut, ternyata juga menjadi trend di sejumlah kabupaten/ kota di Sumatera Utara dan mungkin juga di daerah lainnya. Di Kabupaten Asahan misalnya, Bupati Drs H Risuddin kini mendukung istrinya sendiri, Hj Helmiati untuk maju menggantikan dirinya sebagai bupati.
Demikian halnya di Kabupaten Labuhan Batu, Bupati HT Milwan juga telah lama mempersiapkan istrinya  Hj T Adlina bersaing dalam Pemilukada. Sementara di Kota Tebingtinggi, Walikota Abdul Hafiz Hasibuan tengah memoles dan bekerja ekstra keras mendudukkan adiknya Umar Zunaidi Hasibuan menjadi pengganti dirinya.
Sebenarnya politik dinasti ini tak cuma berlaku di Indonesia. Di negeri lain, seperti AS, India, Malaysia, Philipina, dan lainnya, juga terjadi hal serupa. Politik dinasti, memang tak selamanya negatif. Misalnya seorang Hillary Clinton, yang notabene istri mantan Presiden Bill Clinton, memang layak menjadi kandidat Presiden AS.
Pertanyannya, apakah istri Bupati Kediri dan yang lainnya itu sudah memenuhi syarat sebagai kepala daerah ? Jawabnya tak ada di sini. Kita cuma bisa berharap ; segeralah bercermin dan introspeksi diri.
Memaksakan istri, anak dan menjadi pengganti di kursi kekuasaan, apalagi tanpa didukung kualitas dan kompetensi yang dapat dipertanggungjawabkan, selain tak sesuai nurani, juga potensial memunculkan bumerang dan menuai penyesalan di kemudian hari. Karenanya, sebelum terlambat, segeralah berhenti melakoni politik dinasti yang irasional itu.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
            Politik dinasti sudah mulai marak di Indonesia, terutama pada pencalonan kepala daerah di Kabupaten/Kota. Tidak jarang calaon yang maju sebagai kepala daerah mempunyai hubungan kekerabatan dengan kepala daerah yang sedang menjabat. Contoh yang paling nyata adalah di Kediri, Jawa Timur. Dua calon yang maju dalam pemilihan kepala daerah adalah istri-istri dari Bupati yang sedang menjabat. Hal ini jelas menunjukkan adanya politik dinasti.
            Politik dinasti memunculkan banyak pro dan kontra. Ada yang menganggapnya baik karena kestabilan politik terjaga dan banyak pula yang menganggap bahwa politik dinasti hanyalah alat yang digunakan para pejebat untuk melanggengkan kekuasaannya. Selain itu, politik dinasti juga mengurangi kesempatan bagi orang lain untuk berpartisipasi lebih untuk menjadi kepala daerah karena biasanya calon pemimpin hasil dari politik dinasti lebih banyak dukungan.
Memang, hak setiap warga negara untuk memilih dan dipilih. Tapi apakah dengan hanya berbekal mempunyai hubungan keluarga dengan penguasa seseorang dapat dengan leluasa mencalonkan diri? Inikah yang harus diperbaiki oleh pemerintah agar calon yang maju dalam pemilihan kepala daerah tidak hanya berdasarkan koneksi dan kesempatan tetapi juga didukung dengan kualifikasi yang mumpuni untuk menjadi kepala daerah sehingga memajukan daerah yang dipimpinnya.

B. Saran
            Dari berbagai pembahasan dan kesimpulan diatas, saran yang dapat diberikan dari kelompok kami adalah :
  • Dibuatnya regulasi yang persyaratan pencalonan kepala daerah sehingga mempunyai kualifikasi yang memadai.
  • Diadakan tes, baik secara tertulis maupun lisan berupa fit and proper test untuk menilai kemampuan calon kepala daerah dalam berbagai bidang, sehingga didapat calon kepala daerah yang tidak hanya berbakat dalam memimpin, tetapi juga mempunya dasar dan kompetensi yang cukup untuk menjadi kepala daerah.
  • Meningkatkan  tingkat perhatian dan partisipasi dari masyarakat sehingga sadar dan berpartisipasi lebih dalam menentukan pilihan mereka terhadap para calon kepala daerah.


Daftar Pustaka
Zulkieflimansyah. “Dari Politik Dinasti, Nepotisme Kekuasaan ke Budaya Partisipan.” http://www.rumahdunia.net/wmview.php?ArtID=1386&page=1 (Diakses pada Minggu, 27 November 2010 pukul 20.00)
Keno, Mike. “Politik Dinasti, Abaikan Nurani.“
(Diakses pada Minggu, 27 November 2010 pukul 20.00)