Jumat, 19 Oktober 2012

Ilmu Sosiologi Pada Zaman Abad ke-18


Sebagai suatu disiplin akademis yang mandiri, sosiologi masih berumur relatif muda yaitu kurang dari 200 tahun. Istilah sosiologi untuk pertama kali diciptakan oleh Auguste Comte dan oleh karenanya Comte sering disebut sebagai bapak sosiologi. Istilah sosiologi ia tuliskan dalam karya utamanya yang pertama, berjudul The Course of Positive Philosophy, yang diterbitkan dalam tahun 1838. Karyanya mencerminkan suatu komitmen yang kuat terhadap metode ilmiah. Menurut Comte ilmu sosiologi harus didasarkan pada observasi dan klasifikasi yang sistematis bukan pada kekuasaan dan spekulasi. Hal ini merupakan pandangan baru pada saat itu.

August Comte
Di Inggris Herbert Spencer menerbitkan bukunya Principle of Sociology dalam tahun 1876. Ia menerapkan teeori evolusi organik pada masyarakat manusia dan mengembangkan teori besar tentang “evolusi sosial” yang diterima secara luas beberapa puluh tahun kemudian.
Seorang Amerika Lester F. Ward yang menerbitkan bukunya “Dynamic Sociology” dalam tahun 1883, menghimbau kemajuan sosial melalui tindakan-tindakan sosial yang cerdik yang harus diarahkan oleh para sosiolog.
Seorang Perancis, Emile Durkheim menunjukkan pentingnya metodologi ilmiah dalam sosiologi. Dalam bukunya Rules of Sociological Method yang diterbitkan tahun 1895, menggambarkan metodologi yang kemudian ia teruskan penelaahannya dalam bukunya berjudul Suicide yang diterbitkan pada tahun 1897. Buku itu memuat tentang sebab-sebab bunuh diri, pertama-tama ia merencanakan disain risetnya dan kemudian mengumpulkan sejumlah besar data tentang ciri-ciri orang yang melakukan bunuh diri dan dari data tersebut ia menarik suatu teori tentang bunuh diri.
Pristiwa apa sajakah yang oleh pemikir Eropa di abad ke -18 dianggap sebagai ancaman terhadap hal yang oleh masyarakat telah diterima sebagai kenyataan atau kebenaran? Salah satu yang menurut Berger dianggap sebagai ancaman ialah disintegrasi kesatuan masyarakat abad pertengahan, khususnya disintegrasi dalam agama Kristen.
L. Laeyendecker pun mengaitkan kelahiran Sosiologi dengan serangkaian perubahan berjangkapanjang yang melanda eropa Barat di Abad pertengahan. Proses perubahan jangka panjang yang diidentifikasi Laeyendecker ialah
(1) tumbuhnya kapitalisme pada akhir abad ke-15, Kapitalisme adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. pada masa perkembangan perbankan komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. (2) perubahan dibidang sosial dan politik, akibat adanya kapitalisme, maka buruh-buruh menjadi murah dan membentuk perubahan sosial seperti adanya kaum borjuis dan parokial (3) perubahan berkenaan dengan reformasi , merupakan pelopor reformasi gerakan Protestan. (4) meningkatnya individualisme, orang-orang di Eropa mulai tidak peduli dengan lingkungan sosial dan mementingkan kepentingannya sendiri-sendiri (5) lahirnya ilmu pengetahuan modern, merupakan efek lanjutan dari reformasi  martin Luther , membuat ilmupengetahuan menjadi preoritas dan dikembangkan kembali. karena sebelum adanya reformasi, adanya Dark Age, dimana ilmu pengetahuan yang menentang agama, akan dikenakan hukuman sehingga ilmu pengetahuannya hanya berhenti di situ saja, (6) berkembangnya kepercayaan pada dirisendiri. Laeyendecker pun menyebutkan ada revolusi yang terjadi di abad ke-18, yaitu (1) revolusi Industri, serta (2) Revolusi Prancis (Laeyendecker, 1983 : 11-43)
                                                                                                                                                                martin Luther
Kuliah-kuliah sosiologi muncul di berbagai universitas sekitar tahun 1890-an. The American Journal of Sociology memulai publikasinya pada thun 1895 dan The American Sociological Society (sekarang bernama American Sociological Association) diorganisasikan dalam tahun 1905.
Sosiolog Amerika kebanyakan berasal dari pedesaan dan mereka kebanyakan pula berasal dari para pekerja sosial; sosiolog Eropa sebagian besar berasal dari bidang-bidang sejarah, ekonomi politik atau filsafat.
Urbanisasi dan industrialisasi di Amerika pada tahun 1900-an telah menciptakan masalah sosial. Hal ini mendorong para sosiolog Amerika untuk mencari solusinya. Mereka melihat sosiologi sebagai pedoman ilmiah untuk kemajuan sosial. Sehingga kemudian ketika terbitnya edisi awal American Journal of Sociology isinya hanya sedikit yang mengandung artikel atau riset ilmiah, tetapi banyak berisi tentang peringatan dan nasihat akibat urbanisasi dan industrialisasi. Sebagai contoh suatu artikel yang terbit di tahun 1903 berjudul “The Social Effect of The Eight Hour Day” tidak mengandung data faktual atau eksperimental. Tetapi lebih berisi pada manfaat sosial dari hari kerja yang lebih pendek.
Namun pada tahun 1930-an beberapa jurnal sosiologi yang ada lebih berisi artikel riset dan deskripsi ilmiah. Sosilogi kemudian menjadi suatu pengetahuan ilmiah dengan teorinya yang didasarkan pada obeservasi ilmiah, bukan pada spekulasi-spekulasi.
Para sosiolog tersebut pada dasarnya merupakan ahli filsafat sosial. Mereka mengajak agar para sosiolog yang lain mengumpulkan, menyusun, dan mengklasifikasikan data yang nyata, dan dari kenyataan itu disusun teori sosial yang baik.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar