Soal A
Apa yang dimaksud Dengan Pembangunan Sosial
Pemberdayaan bisa melalui Individu dan Institusi, Jelaskan dan beri contohnya
Soal B
jelaskan 4 Dimensi manusia dalam pembangunan
Definisi dari Partisipasi dan Faktor-faktornya
Selasa, 30 Oktober 2012
Soal UTS Filsafat Etika Ilmu Kesejahteraan Sosial
- Hubungan Filsafat dengan Ilmu kesejahteraan Sosial
- Etika, jelaskan Definisi Nilai, Moral, dan Norma, serta keterkaitan ketiganya. beri Contoh.
- Apa saja yang anda ketahui mengenai Filsafat Manusia
- Apa saja yang Anda ketahui Mengenai etika Pembangunan
Senin, 29 Oktober 2012
Soal UTS Analisis Masalah Sosial Ilmu Kesejahteraan Sosial
Definisi Significant Number of people dalam Masalah sosial.
3 Paradigma Ritzer (fakta sosial, definisi sosial, perilaku sosial)
4 paradigma
bagaimana memandang masalah sosial tiap paradigma
bagaimana hakekat manusia dalam tiap paradigma
solusi dari paradigma
masa depan dari penggunaan paradigma
Semua dikaitkan dengan contoh, Soal analisis
3 Paradigma Ritzer (fakta sosial, definisi sosial, perilaku sosial)
4 paradigma
bagaimana memandang masalah sosial tiap paradigma
bagaimana hakekat manusia dalam tiap paradigma
solusi dari paradigma
masa depan dari penggunaan paradigma
Semua dikaitkan dengan contoh, Soal analisis
Sabtu, 27 Oktober 2012
soal UTS MSDM Ilmu kesejahteraan sosial FISIP UI
Soalnya essay / isian banyak banget jd g hafal. pointnya aja ya.
Job Analysis . apa komposisinya
jelaskan definisi dari Job analysis :
Kegiatan Human Resource yang mendasar, karena fokus pd: pembagian kerja dimana pekerja yang seperti apa yang diharapkan untuk menduduki posisi tertentu
Jelaskan apa aja hasil Job Analusis :
latar belakang mengapa kita butuh Human Resource Management (HRD) ?
Strategi HRD :
Career dilihat dari 2 aspek :
atau
Faktor pengembang karir ?
(gw jawabnya)
Faktor-faktor Rekrutmen :
Definisi Seleksi dalam penerimaan :
Pendekatan dan keputusan :
Performance Appraisal. Kenapa penting? (tujuan)
Semoga membantu deh...
Job Analysis . apa komposisinya
jelaskan definisi dari Job analysis :
Kegiatan Human Resource yang mendasar, karena fokus pd: pembagian kerja dimana pekerja yang seperti apa yang diharapkan untuk menduduki posisi tertentu
Jelaskan apa aja hasil Job Analusis :
•Job description: menyediakan ringkasan singkat dari tugas dan tanggung jawab dari suatu posisi,
•job specification focus pd karakteristik dan qualifikasi personal/individu unatuk menduduki suatu posisi
latar belakang mengapa kita butuh Human Resource Management (HRD) ?
Kebutuhan untuk memperbaiki tingkat produktivitas dalam menghadapi persaingan ekonomi secara global.
Pekerja= aset, bukan alat/mesin, merupakan individu yang kritis
Kebutuhan akan adanya CBT (competency
Based Training)
Strategi HRD :
1. Training: peningkatan kemampuan pekerja guna memperbaiki performance
2. development : untuk mempersiapkan pekerja untuk pengembangan kemampuan untuk tanggung jawab pekerjaan yang lebih besar di masa yad.
Career dilihat dari 2 aspek :
§pertama: a career is a sequence of positions occupied by a person
during the course of a lifetime.
§Kedua: a
career consists of a sense of where a person is going in his or her work life.
§Keduanya
focus pada individu.
atau
§Pendekatan yang baru: perkembangan karir seseorang ada pada individu yang bersangkutan.
§Namun Organisasi atau Perusahaan tetap harus bertanggung jawab terhadap perkembangan karir dari individu/pekerja. Organisasi hrs memberitahukan ttg strategy perusahaan, menyediakan informasi yg selengkapnya tentang organisasi.
Faktor pengembang karir ?
(gw jawabnya)
- kesempatan dan Informasi dari Organisasi
- Kemauan, bakat, dan peningkatan kemampuan Individu tsb
Faktor-faktor Rekrutmen :
1.Equal
Employment opportunity (EEO) : Memberikan kesempatan yang sama tanpa diskriminasi pada hal-hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan seperti usia, ras, jenis kelamin dan kebangsaan.
2.Qualitas manusia : dari mana calon diperoleh
3.Sumber
calon : dari dalam organisasi atau dari luar atau gabungan
4.Peranan
management : siapa yg mengambil keputusan final
5. Tehnik seleksi Apakah melalui wawancara berjenjang atau apakah test psikologi
akan digunakan; bagaimana
mengukur spesifikasi pekerjaan; apakah diperlukan
test kesehatan termasuk HIV/AIDS dan juga narkoba
6. Employment consultant
: Apakah akan menggunakan konsultan tenaga kerja
7. Industrial relations : Apakah ada persyaratan serikat pekerja atau keanggotaan yang diperlukan
8. Legal issue : Apakah
ada
persyaratan legal yang harus dipenuhi (spt hanya dapat menerima calon yang
mempunyai sertifikat tertentu)
9. Tujuan2 strategis organisasi : Apakah kebijakan seleksi organisasi sesuai dengan tujuan strategis organisasi
10. Biaya : Berapa
biaya nya,
dari pos departemen apa dan siapa yang bertanggung jawab.
Definisi Seleksi dalam penerimaan :
Merupakan suatu proses yang sistematis untuk mengumpulkan informasi dari calon pekerja agar dapat dipilih yang paling sesuai dengan lowongan yang disediakan.
Pendekatan dan keputusan :
Ada 2
pendekatan yang dapat digunakan :
1.Compensatory
approach
Disini pimpinan mempertimbangkan seluruh data dari serangkaian test yang dijalani pelamar yang telah lulus test awal.
2. Successive Hurdles Approach
Disini prediktor seleksi di rangking sesuai dengan efektivitasnya (dari yang paling valid dan reliable sampai dengan yang kurang valid dan kurang reliable).
Performance Appraisal. Kenapa penting? (tujuan)
Memberikan informasi
yang dapat digunakan untuk tujuan administrative (imbalan, promosi, pemindahan
dan pemberhentian)
Memberikan informasi
yang dapat digunakan untuk tujuan pengembangan (pelatihan dan pengembangan,m
coaching dan perencanaan karir)
Memberikan informasi
yang dapat digunakan untuk tujuan penelitian (validasi prosedur seleksi dan
evaluasi efektivitas pelatihan)
Penilaian Kerja statis dan Dinamis :
Untuk penilaian prestasi kerja yang efektif haruslah
dinamis karena menekankan pada pertumbuhan dan perkembangan pekerja dan
menentukan tujuan baru à bukan hanya keputusan
yang menentukan mengenai prestasi.
Karakterisitik dari penialian prestasi kerja yang statis
yaitu lebih fokus pada masa lampau.
Karakteristik dari penilaian prestasi kerja dinamis yaitu
dapat membantu pekerja kemana mereka berjalan, bagaimana mencapai kesana dan
kapan tiba disana.
Semoga membantu deh...
Rabu, 24 Oktober 2012
UTS Management Organisasi Pelayanan Ilmu kesejahteraan sosial
lagi2 soalnya lupa percisnya gimana. jadi paling suruh cari definisi ato apa lah.
yang mau jawab di sini silahkaaan.
- manager skill
- IDF grafik n Matrix
- Latar belakang mengapa dibutuhkanya Rencana Strategis (renstra)
- Tahap tahap membuat Rencana Strategis (renstra)
- Rancangan Program
yang mau jawab di sini silahkaaan.
Selasa, 23 Oktober 2012
UTS Intervensi Mikro Ilmu kesejahteraan sosial FISIP UI
karena soalnya PG dengan Essay. jadi per point aja yaa.
- tahap membangun relasi
- Teori n Model (generalist Practice, dll)
- Kognitif (yg pake mikir) - Afeksi (pake perasaan)
- keterampilan dasar intervensi Mikro
- Respon verbal (probing, conforting)
- Ecological System ....
kalo mau jawab d comment silahkan, tulis aja definisi ato jabaran ato apapun.
Senin, 22 Oktober 2012
Soal UTS Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial (PIKS) FISIP UI 2012
- Hubungan keterkaitan pekerjaan sosial dengan ilmu kesejahteraan sosial
- Hubungan kesejahteraan sosial dengan disiplin lain (3 bidang ilmua)
- Sebutkan dan jelaskan prinsip dan nilai-nilai dalam ilmu kesejahteraan sosial
- jelaskan intervensi micro, mezzo, macro, yang kamu pahami.
dosen : Prof. Bandi
Soal UTS Tingkah Laku Manusia (TLM) FISIP UI 2012
- Apa manfaat teman sebaya pada masa kanak-kanak? apa bedanya teman sebaya pada masa kanak-kanak dengan teman sebaya pada masa remaja?
- 3 perilaku sosial yang terjadi pada masa kanak-kanak
- perubahan sosial yang terjadi pada masa remaja?
Soal UTS PIP FISIP UI 2012
1)
- Kelebihan pendekatan Institutional (3)
- Mengapa sistem parlementer lebih tidak stabil dibanding presidensial
2)
- Fungsi-fungsi wewenang lembaga legislatif
- check and balance antara eksekutif & Legislatif
3)
- Judicial Review --> Fungsi
- kemerdekaan kekuasaan kehakiman
4)
- Sosialisasi politik dan fungsinya
- Relasi antara sosialisasi politik & budaya politik
Jumat, 19 Oktober 2012
Apa itu Kesejahteraan Sosial ? Apa itu Pekerjaan Sosial ? Apa Peran Pekerja Sosial ?
Pengantar
Psikologi bagi Kesejahteraan Sosial merupakan salah satu matakuliah wajib oleh
jurusan Kesejahteraan sosial. Karena matakuliah ini sangat bermanfaat dalam
dunia kerja nanti terutama di bidang mikro dan mezzo (individu, keluarga,
organisasi). Dalam kelas ini akan diajarkan dasar-dasar Psikologi yang akan dibutuhkan
oleh Kesejahteraan sosial. Namun sebelum itu, dibutuhkan beberapa pemahaman
dasar yang telah diajarkan pada kelas Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial
seperti ‘Apaitu Kesejahteraan Sosial?’ , ‘Apa itu pekerjaan Sosial?’ , dan ‘Apa
peran-peran Pekerja sosial?’
Apa itu Kesejahteraan sosial?
Kesejahteraan
Sosial sebagai suatu keadaan dimana digambarkan secara ideal adalah suatu
tatanan (tatakehidupan) yang melipiuti kehidupan matrial maupun spiritual,
dengan tidak menempatkan satu aspek lebih penting dari yang lainnya, tetapi
lebih mencoba melihat pada upaya mendapatkan titik keseimbangan. Titik
keseimbangan yang dimaksud adalah keseimbangan atara aspek jasmaniah dan
rohaniah, ataupun keseimbangan antara aspek matrial dan spiritual.
Dalam
kaitannya dengan definisi Ilmu Kesejahteraan sosial, pada dasarnya Ilmu
Kesejahteraan Sosial merupakan suatu ilmu yang mencoba mengembangkan pemikiran,
strategi dan tehnik untuk meningkatkan derajat kesejahteraan suatu masyarakat.
Ilmu Kesejahteraan Sosial adalah suatu
Ilmu terapan yang mengkaji dan mengembangkan kerangka pemikiran serta
metodologi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup (kondisi)
masyarakat antara lain melalui pengolahan masalah sosial; pemenuhan kebutuhan
hidup masyarakat, dan pemaksimalan kesempatan anggota masyarakat untuk
berkembang. (Ilmu kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial, 2005 : 17, Adi,
Isbandi Rukminto)
Dalam bukunya beliau
Isbaldi Rukminto Adi, Ilmu kesejahteraan sosial dan pekeraan sosial,
menjelaskan tentang Kesejahteraan sosial sebagai ilmu sebagai kerangka
pemikiran dan metodologi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Sedangkan
ada pengertian lain tentang Kesejahteraan sosial yang ditulis dalam
Undang-Undang RI.
Menurut UU No.6 Thn 1974 yaitu suatu tata kehidupan dan penghidupan
sosial, material maupun spritual yang diliputi rasa keselamatan, kesusilaan,
dan ketentraman lahir dan batin, yang memungkinkan setiap warga negara untuk
mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial
yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga, serta masyarakat dengan menjunjung
tinggi hak-hak atau kewajiban manusia sesuai dengan pancasila.
Dengan definisi-definisi ini kita
dapat menyimpulkan bahwa kesejahteraan sosial merupakan suatu tatanan dan
kehidupan sosial Kesejahteraan sosial
adalah kondisi sejahtera dari suatu masyarakat melalui pengolahan masalah
sosial
Apa itu
Pekerjaan Sosial ?
Ada beberapa
buku yang mendefinisikan Pekerjaan Sosial. Kemudian Charles Zastrow dalam
bukunya Social problem, Service, adn Current issues mendefinisakan apa itu
Pekerja Sosial.
Zastrow,Charles. Social work is the
profesional activity of helping individuals, groups, or communities to enhance
or restore their capacity for social functioning and to create societal
conditions favorable to their goals. Pekerjaan sosial adalah aktivitas
profesional untuk membantu individu, kelompok atau komunitas guna meningkatkan
atau memperbaiki kapasitasnya untuk berfungsi sosial dan menciptakan kondisi
masyarakat guna mencapai tujuan-tujuannya. (Introduction to Social Welfare
Institutions: Social Problems, Service, and Current Issues. 1982 : 12)
Charles
Zastrow dalam bukunya Introduction to
Social Welfare Institutions: Social Problems, Service, and Current Issues,
1982, menjelaskan Pekerja sosial sebagai suatu aktivitas provesional dalam
level mikro dan mezzo untuk mencapai tujuan-tujuannya. Sedangkan ahli lain
Leonora Scrafica-deGuzman. juga menjelaskan definisi pekerja sosial.
Social work is the profesion which is
primary concerned with organized social service activity aimed to facilitate
and strengthen basic relationship in the mutual adjusment between individual,
and their social environment for the good of the individual and society, by the
use of social work method. Pekerjaan sosial adalah profesi yang bidang utamanya
berkecimpung dalam kegiatan pelayanan sosial yang terorganisasi, dimana
tujuannya untuk memfasilitasi dan memperkuat relasi dalam penyesuaian diri
secara timbal balik dan saling menguntungkan antar individu dengan lingkungan
sosialnya , melalui penggunaan metode-metode pekerjaan sosial. (Fundamentals of
social work, 1983 : 3)
Masih banyak lagi ahli-ahli yang mendefinisikan Pekerja
Sosial itu sendiri. dan hasil penulisan definisi-definisi pekerja sosial itu
kita dapan menarik kesimpulan bahwa pekerja sosial merupakan suatu pelayanan
Individu, keluarga, atau organisasi guna memperbaiki atau meningkatkan kualitas
masyarakatnya dan harus terorganisir dengan sangat baik, melalui penggunaan
metode-metode pekerja sosial.
Apa Peran-Peran Pekerja Sosial ?
Sesuai dengan
namanya Pekerja Sosial, jika di artikan secara bahasa, pekerja sosial merupakan
suatu pekerjaan atau tindakan yang dilakukan untuk sosial masyarakat. dengan
begitu Pekerja sosial memiliki peran-peran penting dan metode intervensi
terhadap client.
Pekerjaan sosial sebagai suatu Ilmu
yang memfokuskan intervensinya pada proses interaksi antara manusia (people)
dengan lingkungannya. Dan mengutamakan teori-teori perilaku manusia dan sistem
sosial, guna meningkatkan taraf hidup (human well-being) masyarakat. Secara
tersirat juga terlihat bahwa Psikologi dan Sosiologi akan memainkan peranan
dalam perkembangan praktek pekerja sosial. (Introduction to Social Welfare
Institutions: Social Problems, Service, and Current Issues. 1982 : 12)
Pekerja sosial dapat diartikan
secara luas, yaitu pihak-pihak yang melaksanakan usaha kesejahteraan sosial
baik yang berasal dari pemerintahan (birokrasi) maupun dari kalangan masyarakat
atau LSM. Pekerja sosial dalam kerangka birokrasi Indonesia merupakan salah
satu saluran pembinaan karir PNS melalui jalur jabatan fungsional. Jabatan
fungsional ini resmi dalam birokrasi pemerintahan sejak Agustus 1988.
Salah satu tugas jabatan fungsional
dalam birokrasi pemerintahan, dalam melaksanakan tugasnya pekerja sosial tidak
terlepas dari tugas pokok dan fungsi instansi tempat mereka bertugas. Walaupun
demikian, secara umum mereka memiliki kesamaan karakteristik tugas yaitu
melaksanakan usaha kesejahteraan sosial atau pembangunan bidang kesejahteraan
sosial.
Sedangkan dalam departemen Sosial menjelaskan peran-peran
atau tugas-tugas pekerjaan sosial. Tugas
pekerja sosial dalam beberapa fungsi yaitu :
1) melaksanakan pencegahan terhadap
timbul dan berkembangnya masalah sosial.
2) melaksanakan rehabilitasi yang
meliputi memperbaiki dan memulihkan peran-peran sosial yang terganggu.
3) melaksanakan pengembangan
kemampuan individu, kelompok dan masyarakat dalam meningkatkan taraf
kesejahteraan sosialnya dan mendayagunakan potensi dan sumber-sumber. Memberikan
dukungan terhadap profesi dan sektor-sektor lain guna peningkatan kualitas
pelayanan sosial (Depsos RI., 1998).
Dari buku Departemen Sosial RI tahun
1998 yang saya kutip dapat ditarik kesimpulkan bahwa peran pekerja sosial
adalah pencegahan masalah sosial , rehabilitasi dan pengembangan kemampuan
masyarakat.
Dari berbagai hasil bacaan yang saya
cari, sudah terjawab pertanyaan-pertanyaan apaitu kesejahteraan sosial, pekerja
sosial, dan peran pekerja sosial. Dan dari bacaan refrensi pun saya dapat
memahami dan mengambil banyak ilmu pengetahuan mengenai pertanyaa-pertanyaan
tersebut.
Ilmu Sosiologi Pada Zaman Abad ke-18
Sebagai suatu disiplin akademis yang mandiri, sosiologi masih
berumur relatif muda yaitu kurang dari 200 tahun. Istilah sosiologi untuk
pertama kali diciptakan oleh Auguste
Comte dan oleh karenanya Comte sering disebut sebagai bapak sosiologi. Istilah sosiologi ia tuliskan dalam karya utamanya
yang pertama, berjudul The Course of
Positive Philosophy, yang diterbitkan dalam tahun 1838. Karyanya
mencerminkan suatu komitmen yang kuat terhadap metode ilmiah. Menurut Comte
ilmu sosiologi harus didasarkan pada observasi dan klasifikasi yang sistematis
bukan pada kekuasaan dan spekulasi. Hal ini merupakan pandangan baru pada saat
itu.
August Comte
Di Inggris Herbert
Spencer menerbitkan bukunya Principle
of Sociology dalam tahun 1876. Ia menerapkan teeori evolusi organik pada
masyarakat manusia dan mengembangkan teori besar tentang “evolusi sosial” yang
diterima secara luas beberapa puluh tahun kemudian.
Seorang Amerika Lester
F. Ward yang menerbitkan bukunya “Dynamic
Sociology” dalam tahun 1883, menghimbau kemajuan sosial melalui
tindakan-tindakan sosial yang cerdik yang harus diarahkan oleh para sosiolog.
Seorang Perancis, Emile
Durkheim menunjukkan pentingnya metodologi ilmiah dalam sosiologi. Dalam
bukunya Rules of Sociological Method
yang diterbitkan tahun 1895, menggambarkan metodologi yang kemudian ia teruskan
penelaahannya dalam bukunya berjudul Suicide
yang diterbitkan pada tahun 1897. Buku itu memuat tentang sebab-sebab bunuh diri,
pertama-tama ia merencanakan disain risetnya dan kemudian mengumpulkan sejumlah
besar data tentang ciri-ciri orang yang melakukan bunuh diri dan dari data
tersebut ia menarik suatu teori tentang bunuh diri.
Pristiwa apa sajakah yang oleh pemikir Eropa di abad ke
-18 dianggap sebagai ancaman terhadap hal yang oleh masyarakat telah diterima
sebagai kenyataan atau kebenaran? Salah satu yang menurut Berger dianggap
sebagai ancaman ialah disintegrasi kesatuan masyarakat abad pertengahan,
khususnya disintegrasi dalam agama Kristen.
L. Laeyendecker pun mengaitkan kelahiran Sosiologi dengan serangkaian perubahan
berjangkapanjang yang melanda eropa Barat di Abad pertengahan. Proses perubahan
jangka panjang yang diidentifikasi Laeyendecker
ialah
(1) tumbuhnya kapitalisme pada akhir abad ke-15, Kapitalisme
adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya
untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. pada masa perkembangan perbankan
komersial Eropa di mana sekelompok
individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang
dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama
barang modal, seperti tanah dan manusia
guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. (2) perubahan dibidang
sosial dan politik, akibat adanya kapitalisme, maka buruh-buruh menjadi murah
dan membentuk perubahan sosial seperti adanya kaum borjuis dan parokial (3)
perubahan berkenaan dengan reformasi , merupakan pelopor reformasi gerakan
Protestan. (4) meningkatnya individualisme, orang-orang di Eropa mulai tidak
peduli dengan lingkungan sosial dan mementingkan kepentingannya sendiri-sendiri
(5) lahirnya ilmu pengetahuan modern, merupakan efek lanjutan dari
reformasi martin Luther , membuat ilmupengetahuan menjadi preoritas dan
dikembangkan kembali. karena sebelum adanya reformasi, adanya Dark Age, dimana
ilmu pengetahuan yang menentang agama, akan dikenakan hukuman sehingga ilmu
pengetahuannya hanya berhenti di situ saja, (6) berkembangnya kepercayaan pada
dirisendiri. Laeyendecker pun menyebutkan ada revolusi yang terjadi di abad
ke-18, yaitu (1) revolusi Industri, serta (2) Revolusi Prancis (Laeyendecker,
1983 : 11-43)
martin Luther
Kuliah-kuliah sosiologi muncul di berbagai universitas
sekitar tahun 1890-an. The American Journal of Sociology memulai publikasinya
pada thun 1895 dan The American Sociological Society (sekarang bernama American
Sociological Association) diorganisasikan dalam tahun 1905.
Sosiolog Amerika kebanyakan berasal dari pedesaan dan mereka kebanyakan pula berasal dari para pekerja sosial; sosiolog Eropa sebagian besar berasal dari bidang-bidang sejarah, ekonomi politik atau filsafat.
Sosiolog Amerika kebanyakan berasal dari pedesaan dan mereka kebanyakan pula berasal dari para pekerja sosial; sosiolog Eropa sebagian besar berasal dari bidang-bidang sejarah, ekonomi politik atau filsafat.
Urbanisasi dan industrialisasi di Amerika pada tahun
1900-an telah menciptakan masalah sosial. Hal ini mendorong para sosiolog
Amerika untuk mencari solusinya. Mereka melihat sosiologi sebagai pedoman
ilmiah untuk kemajuan sosial. Sehingga kemudian ketika terbitnya edisi awal
American Journal of Sociology isinya hanya sedikit yang mengandung artikel atau
riset ilmiah, tetapi banyak berisi tentang peringatan dan nasihat akibat
urbanisasi dan industrialisasi. Sebagai contoh suatu artikel yang terbit di
tahun 1903 berjudul “The Social Effect of The Eight Hour Day” tidak mengandung
data faktual atau eksperimental. Tetapi lebih berisi pada manfaat sosial dari
hari kerja yang lebih pendek.
Namun pada tahun 1930-an beberapa jurnal sosiologi yang ada lebih berisi artikel riset dan deskripsi ilmiah. Sosilogi kemudian menjadi suatu pengetahuan ilmiah dengan teorinya yang didasarkan pada obeservasi ilmiah, bukan pada spekulasi-spekulasi.
Namun pada tahun 1930-an beberapa jurnal sosiologi yang ada lebih berisi artikel riset dan deskripsi ilmiah. Sosilogi kemudian menjadi suatu pengetahuan ilmiah dengan teorinya yang didasarkan pada obeservasi ilmiah, bukan pada spekulasi-spekulasi.
Para sosiolog tersebut pada dasarnya merupakan ahli
filsafat sosial. Mereka mengajak agar para sosiolog yang lain mengumpulkan,
menyusun, dan mengklasifikasikan data yang nyata, dan dari kenyataan itu
disusun teori sosial yang baik.
Islam sebagai Agama Fitrah dan agama Tauhid
Kata “tauhid” adalah
bentuk mashdar dari kata wahhada – yuwahhidu – tauhiid. Artinya:
menjadikan sesuatu menjadi satu. Jadi “tauhid” menurut bahasa adalah
memutuskan bahwa sesuatu itu satu. Menurut istilah, “tauhid” berarti
meng-Esa-kan Allah dan menunggalkan-Nya sebagai satu-satunya Dzat pemilik rububiyah,
uluhiyah, asma’, dan sifat.Ilmu Aqidah disebut Tauhid karena
tauhid adalah pembahasan utamanya, sebagai bentuk generalisasi.
Sebagai seorang muslim,
pasti tidak asing lagi mendengar kata Tauhid. Sebuah kata yang sangat
penting dan urgen di dalam agama Islam. Tetapi, betapa banyak kaum muslimin
yang meremehkan kata tersebut. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika kita akan
sedikit mengulang dan membahas tentang kedudukan dan keutaman tauhid dalam
agama Islam, dengan harapan kita semakin cinta akan agama ini dan semakin
bersemangat dalam memahami, mengamalkan, dan kemudian mendakwahkanya. Atau
minimal dapat menyegarkan kembali ingatan kita akan pentingnya kalimat
At-Tauhid dalam diri kita.
Islam merupakan agama
yang tauhid, artinya agama yang satu. Allah adalah satu-satunya Tuhan yang
Harus di sembah.Tauhid dalam ajaran agama Islam artinya meng-Esakan Allah dalam
setiap nafas dan Ibadahnya. Sebelum melaksanakan Ibadah apapun seperti solat,
puasa, haji, berdo’a, dan lain lain yang pertama harus di pelajari adalah
Tauhidnya. Artinya sebelum beribadah harus hanya Allah yang mereka sembah. Jangan
sampai dalam ibadahnya menyekutukan Allah atau melakukan Ibadah yang salah.
Islam merupakan agama fitrah. Agama yang dikehendaki oleh fitrah manusia
adalah Islam. Artinya di dalam islam tidak ada kepalsuan. Seluruh ajarannya
bersesuaian dengan fitrah manusia. Tidak seperti halnya akidah Trinitas dan
Penebusan dosa yang tidak dapat di mengerti. Orang-orang Kristen sendiri
mengaku bahwa dimana saja Trinitas belum masuk, disana akan muncul permintaan
akan Tauhid. Sebab, yang bersesuaian dengna fitrah hanyalah Tauhid. Seandainya
pun Alquran syarif tidak ada, maka tetap saja fitrah manusia mengakui Tauhid.
Sebab hal itu bersesuaian dengan syariat batin. Demikian pula seluruh ajaran
Islam adalah bersesuaian dengan syariat batin. Berbeda dengan ajaran
orang-orang Kristen yang bertentangan dengan hal itu.
Lihatlah baru-baru ini di Amerika terpaksa diluluskan hukum perceraian
yang bertentangan dengan Injil. Mengapa hal itu harus terjadi? Sebabnya adalah ajaran
injil tidak bersesuaian dengan fitrah manusia.
Dinasti politik Di Indonesia
Dinasti
politik merupakan permasalahan yang disinyalir telah ada di Indonesia sejak
presiden pertama kita, Ir. Soekarno, berkuasa. Meskipun dinasti politik tidak
melanggar peraturan berdemokrasi, dalam praktiknya dinasti politik menahan adanya
mobilisasi sosial, sebab kekuasaan hanya diasosiasikan pada golongan masyarakat
tertentu saja. Dalam makalah ini, penulis akan membahas dengan sistematis dinasti
politik yang dilakukan oleh Bupati Kediri, Sutrisno, yang mengusung kedua
istrinya menjadi bupati setelah masa jabatannya (dua periode) habis.
A.
LATAR BELAKANG
Undang-undang
nomer 7 tahun 1945 telah mengatur bahwa masa jabatan eksekutif berlaku selama
lima tahun, dan hanya dapat terpilih satu periode setelah masa tersebut habis.
Undang-undang ini dibuat untuk mencegah adanya kekuatan absolut yang terus
menerus. Beberapa golongan yang telah lama berkuasa, kebanyakan akan mencari
cara untuk lolos dari undang-undang ini dan tetap mempertahankan kekuasaannya
di strata atas elit politik.
Apa
yang dilakukan Sutrisno merupakan salah satu contoh nyata dinasti politik di Indonesia.
Kedua istrinya, Haryati dan Nurlaila, bersaing untuk memperebutkan gelar bupati
suaminya. Sutrisno sendiri telah menjabat di Kediri selama dua periode (sepuluh
tahun) lamanya.
Jelas
pencalonan kedua “nyonya Sutrisno” ini menimbulkan banyak tanda tanya di benak
masyarakat Kediri: apakah ini merupakan bentuk dari perpanjangan tangan suaminya untuk mengatur Kediri lebih
lama. Apabila salah satu dari kedua istrinya terpilih, maka secara tidak
langsung, keluarga Sutrisno akan berkuasa selama lima belas tahun di wilayah
tersebut.
Kasus
ini menjadi momok yang menarik, terutama apabila kita melihatnya dalam kacamata
demokrasi sosial. Penulis akan membahas mengenai permasalahan ini lebih jauh
dalam bab II.
B. PERUMUSAN MASALAH DAN RUANG LINGKUP
Masalah-masalah di dalam makalah ini dirumuskan menjadi
beberapa pertanyaan:
1. Apakah dinasti politik?
2. Faktor apa saja yang mendorong terjadinya dinasti
politik?
3. Mengapa banyak penguasa yang melakukan dinasti politik?
4. Manfaat dan kerugian apa yang ditimbulkan oleh dinasti
politik?
C. TUJUAN DAN MANFAAT
1. Tujuan Penulisan
Paper ini bertujuan untuk meneliti lebih lanjut tentang dinasti
politik yang terjadi di Indonesia dan, dan bagaimana tanggapan kita seharusnya
pada hal tersebut. Selain itu, paper ini ditukis dalam rangka memenuhi tugas
mata kuliah MPKT yang merupakan rangkaian dari PDPT UI.
2. Manfaat Penulisan
a. Secara aplikatif penulisan karya tulis ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi
para mahasiswa sebagai bahan kajian serta referensi untuk penelitian
selanjutnya
b. Secara praktis penulisan karya tulis ini diharapkan
dapat memperluas pengetahuan dan cakrawala pemikiran penulis terutama pembaca
pada umumnya.
D. METODE ANALISIS
Karya tulis ini disusun atas dasar tersedianya data dan
informasi yang relevan dengan masalah yang akan dibahas, untuk mendapatkan data
dan informasi menganai suatu masalah dalam melaksanakan kegiatan ini, penulis
menggnakan cara mengumpulkan data dan menelaahnya dengan metode studi
keperpustakaan.
E. HIPOTESIS
Praktek dinasti politik disinyalir penulis sebagai sebuah
upaya untuk mempertahankan kekuasaan. Kedudukan dalam pemerintahan akan
ditanggalkan dalam batas waktu tertentu; hal ini menyebabkan beberapa golongan
menginginkan status quo agar golongannya bisa tetap berada di posisi atas.
Semakin tinggi posisinya, maka akan semakin besar juga kemungkinan untuk
melakukan dinasti politik.
Pencalonan bupati Kediri yang dilakukan Sutrisno
kemungkinan merupakan sebuah permainan politik dalam badan Pemerintahan Kediri sendiri. Sebab apabila salah satu istri
dari Sutrisno menjabat, akan ada kemungkinan bahwa staf pemerintahan lama akan
mendapat kemudahan menjabat lagi. Hal ini dapat menyebabkan sebuah kerjasama
dalam pelaksanaan dinasti politik, tidak hanya di bidang eksekutif, namun juga
di dalam badan pemerintahannya sendiri.
F. SISTEMATIKA
PENULISAN
Paper in terdiri atas tiga bab di mana:
1.
Bab I merupakan
pendahuluan, berisi latar belakang, perumusan masalah dan ruang lingkup, tujuan
dan masalah, metode analisis, hipotesis, serta sistematika penulisan.
2.
Bab II berisi
tentang isi dari paper ini, yaitu membahas tentang pencalonan bupati Kediri.
3.
Bab III adalah
kesimpulan dari paper ini yang disertai dengan saran
dan daftar pustaka.
BAB II
ISI
POLITIK DINASTI
Apakah wajar apabila jabatan seorang
kepala pemerintahan diteruskan oleh istri, anak , atau kerabat dekatnya? Di
negara kita sedang terjadi praktek penerusan kekuasaan pada orang-orang
terdekat. Politik dinasti adalah fenomena politik munculnya calon dari
lingkungan keluarga kepala pemerintahan yang sedang berkuasa. Dinasti politik yang
dalam bahasa sederhana dapat diartikan sebagai sebuah rezim kekuasaan
politik atau aktor politik yang
dijalankan secara turn-temurun atau dilakukan oleh salah keluarga ataupun
kerabat dekat. Rezim politik ini terbentuk dikarenakan concern yang sangat tinggi antara anggota keluarga terhadap
perpolitikan dan biasanya orientasi dinasti politik ini adalah kekuasaan.
Dinasti politik di Indonesia sebenarnya adalah sebuah hal yang
jarang sekali dibicarakan atau menjadi sebuah pembicaraan, padahal pada
prakteknya dinasti politik secara sadar maupun tidak sadar sudah menjadi benih
dalam perpolitikan di Indonesia sejak zaman kemerdekaan. Dinasti politik
sebenarnya adalah sebuah pola yang ada pada masyarakat modern Barat maupun pada
masyarakat yang meniru gaya barat. Hal ini dapat terlihat dalam
perpolitikan di Amerika dan juga di Filipina. Dinasti politik tidak hanya tumbuh
di kalangan masyarakat demokratis-liberal. Tetapi pada hakikatnya dynast
politik juga tumbuh dalam masyarakat otokrasi dan juga masyarakat monarki,
dimana pada system monarki sebuah kekuasaan sudah jelas pasti akan jatuh kepada
putra mahkota dalam kerajaan tersebut.
Dinasti politik di Indonesia sebenarnya sudah muncul di dalam
keluarga Presiden pertama Indonesia, Preseiden Soekarno. Hal tersebut terbukti
dari lahirnya anak-anak Soekarno yang meneruskan pekerjaan ayahnya sebagai
seorang politisi. Seperti Megawati Soekarno Putri (yang akhir-akhir ini juga
semakin memperlihatkan gejala kedinastian politik Indonesia pada diri anaknya
–Puan Maharani), Guruh Soekarno Putra, dll. Dalam tatanan kontempoerer, dinasti
politik juga sekarang terlihat muncul pada diri keluarga mantan Presiden Indonesia
Alm K.H. Abdurrahman Wahid, dengan munculnya saudara-sudara kandungnya dan
juuga anak kandungnya ke dalam dunia perpolitikan Indonesia. Kecenderungan
dinasti politik juga ditunjukkan dalam keluarga Presiden Indonesia saat ini Susilo
Bambang Yudhoyono, yang ditunjukkan dengan kiprah anaknya Eddie Baskoro yang
berhasil menjadi anggota DPR periode 2009/2014.
Etika adalah sesuatu yang berkenaan
dengan akhlak, nilai mengenai sesuatu yang baik dan yang buruk. Ada nilai-nilai yang berkembang di
masyarakat, nilai tentang sesuatu yang pantas untuk dilakukan dan tidak pantas
untuk dilakukan. Bila dianalisis dari segi etika, politik dinasti tidak baik
apabila dilakukan oleh elit politik.
Kalau seseorang elit politik maju
dengan mengandalkan politik dinastinya dan dengan mengesampingkan etika sosial,
maka tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan terus merosot.
Rakyat akan menilai ternyata bangsa ini di zaman reformasi dibangun dengan
sistem nepotisme.
Pembentukan
politik dinasti akan menciptakan tatanan politik yang tak sehat. Walaupun
menurut undang-undang hal itu tak dilarang, namun hal itu dinilai tidak sesuai
dengan etika.
Menurut
Zulkieflimansyah[1], apabila politik dinasti ini diteruskan, akan
muncul banyak dampak negatif. Pertama, menjadikan
partai sebagai mesin politik semata yang pada gilirannya menyumbat fungsi ideal
partai sehingga tak ada target lain kecuali kekuasaan. Dalam posisi ini,
rekruitmen partai lebih didasarkan pada popularitas dan kekayaan caleg untuk
meraih kemenangan. Di sini kemudian muncul calon instan dari kalangan
selebriti, pengusaha, “darah hijau” atau politik dinasti yang tidak melalui
proses kaderisasi.
Kedua,
sebagai konsekuensi logis dari gejala pertama, tertutupnya kesempatan
masyarakat yang merupakan kader handal dan berkualitas. Sirkulasi kekuasaan
hanya berputar di lingkungan elit dan pengusaha semata sehingga sangat
potensial terjadinya negosiasi dan penyusunan konspirasi kepentingan dalam
menjalankan tugas kenegaraan.
Ketiga, sulitnya
mewujudkan cita-cita demokrasi karena tidak terciptanya pemerintahan yang baik
dan bersih (clean and good governance). Fungsi kontrol kekuasaan melemah dan
tidak berjalan efektif sehingga kemungkinan terjadinya penyimpangan kekuasaan
seperti korupsi, kolusi dan nepotisme sangat besar. Efek negatif dari dinasti politik yang paling sering
kita dengar adalah nepotisme dimana hubungan keluarga membuat orang yang tidak
kompeten memiliki kekuasaan. Tapi hal sebaliknya pun bisa terjadi, dimana orang
yang kompeten menjadi tidak dipakai karena alasan masih keluarga. Di
samping itu, cita-cita kenegaraan menjadi tidak terealisasikan karena pemimpin
atau pejabat negara tidak mempunyai kapabilitas dalam menjalankan tugas.
Sebagai contoh, marilah kita baca cuplikan berita berikut ini:
Politik Dinasti,
Abaikan Nurani
Belakangan ini upaya alih kekuasaan dari suami ke istri, atau dari
bapak ke anak, cenderung mengalami peningkatan mencengangkan. Dari fenomena
itu, tentu yang paling mencolok, terjadi pada Pemilukada Kabupetan Kediri, yang
bakal digelar 12 Mei 2010 mendatang.
Dua istri
bupati disebut-sebut akan bersaing ketat dalam perhelatan Pemilukada tersebut.
Yakni Hj Haryanti, yang tercatat sebagai istri sah Bupati
Kediri saat ini, Sutrisno sertaHj Nurlaila, tercatat sebagai istri
kedua dengan status nikah sirri. NurIaila juga dikenal sebagai Kepala Desa
Wates, Kecamatan Wates. Sedangkan suami pertamanya meninggal dunia karena
perampokan beberapa tahun silam.
Lantas
mengapa kedua istri Bupati Kediri tersebut bersaing untuk memperebutkan kursi
kepala daerah menggantikan suaminya, yang jabatannya akan resmi berakhir 19
Agustus 2010 mendatang ? Kalau bersaing untuk merebut hati sang suami, mungkin
masih sah-sah dan wajar saja. Tapi, kalau sampai bersaing secara terbuka demi mewarisi
jabatan empuk sang suami, sungguh sulit diterima akal sehat.
Apa pun
yang melatari keinginan kedua istri bupati itu, tampil secara bersama-sama
dalam pemilihan kepala daerah, dapat dipastikan sang suami sudah mengetahui
rencana itu sebelumnya. Tidak tertutup kemungkinan Sutrisno memang menginginkan
dirinya digantikan oleh salah satu di antara kedua istrinya.
Namun kalau mau jujur, dari
segi kalkulasi politik, akan lebih memungkinkan meraih kemenangan, jika yang
maju dalam bursa pencalonan, hanya satu di antara keduanya. Misalnya cuma istri
tua yang maju, dan istri muda yang juga punya basis massa sangat signifikan
itu, turut aktif memberikan dukungan.
Bila
keduanya harus saling berhadap-hadapan, hal itu bermakna, di antara kedua istri
bupati, selama ini memang senantiasa terjadi persaingan terselebung. Kini,
persaingan itu akan semakin menajam, serta terbuka ke area publik. Atau,
jangan-jangan Sutrisno memang sudah punya kalkulasi sendiri, bahwa keduanya
memang sengaja dianjurkan untuk maju, sehingga siapapun yang bakal menang,
tetap bahagian dari rezim lama alias istrinya juga.
Peluang
menang bagi Haryanti dan Nurlaila memang relatif besar. Sebab, sebagai pejabat incumbent, Bupati Sutrisno sudah barang
tentu memiliki banyak ‘peluru’ untuk menembak kandidat lain yang dianggap
potensial, agar tak turun gelanggang. Alhasil, yang muncul menjadi pesaing
kedua istrinya, hanyalah sejumlah kandidat, yang sejatinya tidak memiliki modal
cukup untuk bersaing dalam meraih kemenangan.
Fenomena
yang terjadi di Kediri tersebut, ternyata juga menjadi trend di sejumlah
kabupaten/ kota di Sumatera Utara dan mungkin juga di daerah lainnya. Di
Kabupaten Asahan misalnya, Bupati Drs H Risuddin kini mendukung istrinya
sendiri, Hj Helmiati untuk maju menggantikan dirinya sebagai
bupati.
Demikian
halnya di Kabupaten Labuhan Batu, Bupati HT Milwan juga telah lama
mempersiapkan istrinya Hj
T Adlina bersaing dalam
Pemilukada. Sementara di Kota Tebingtinggi, Walikota Abdul Hafiz Hasibuan
tengah memoles dan bekerja ekstra keras mendudukkan adiknya Umar Zunaidi
Hasibuan menjadi pengganti dirinya.
Sebenarnya
politik dinasti ini tak cuma berlaku di Indonesia. Di negeri lain, seperti AS,
India, Malaysia, Philipina, dan lainnya, juga terjadi hal serupa. Politik
dinasti, memang tak selamanya negatif. Misalnya seorang Hillary Clinton, yang
notabene istri mantan Presiden Bill Clinton, memang layak menjadi kandidat
Presiden AS.
Pertanyannya,
apakah istri Bupati Kediri dan yang lainnya itu sudah memenuhi syarat sebagai
kepala daerah ? Jawabnya tak ada di sini. Kita cuma bisa berharap ; segeralah
bercermin dan introspeksi diri.
Memaksakan
istri, anak dan menjadi pengganti di kursi kekuasaan, apalagi tanpa didukung
kualitas dan kompetensi yang dapat dipertanggungjawabkan, selain tak sesuai
nurani, juga potensial memunculkan bumerang dan menuai penyesalan di kemudian
hari. Karenanya, sebelum terlambat, segeralah berhenti melakoni politik dinasti
yang irasional itu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Politik dinasti sudah mulai marak di
Indonesia, terutama pada pencalonan kepala daerah di Kabupaten/Kota. Tidak
jarang calaon yang maju sebagai kepala daerah mempunyai hubungan kekerabatan
dengan kepala daerah yang sedang menjabat. Contoh yang paling nyata adalah di Kediri,
Jawa Timur. Dua calon yang maju dalam pemilihan kepala daerah adalah
istri-istri dari Bupati yang sedang menjabat. Hal ini jelas menunjukkan adanya
politik dinasti.
Politik dinasti memunculkan banyak
pro dan kontra. Ada yang menganggapnya baik karena kestabilan politik terjaga
dan banyak pula yang menganggap bahwa politik dinasti hanyalah alat yang
digunakan para pejebat untuk melanggengkan kekuasaannya. Selain itu, politik
dinasti juga mengurangi kesempatan bagi orang lain untuk berpartisipasi lebih
untuk menjadi kepala daerah karena biasanya calon pemimpin hasil dari politik
dinasti lebih banyak dukungan.
Memang,
hak setiap warga negara untuk memilih dan dipilih. Tapi apakah dengan hanya
berbekal mempunyai hubungan keluarga dengan penguasa seseorang dapat dengan
leluasa mencalonkan diri? Inikah yang harus diperbaiki oleh pemerintah agar
calon yang maju dalam pemilihan kepala daerah tidak hanya berdasarkan koneksi
dan kesempatan tetapi juga didukung dengan kualifikasi yang mumpuni untuk
menjadi kepala daerah sehingga memajukan daerah yang dipimpinnya.
B. Saran
Dari berbagai pembahasan dan
kesimpulan diatas, saran yang dapat diberikan dari kelompok kami adalah :
- Dibuatnya
regulasi yang persyaratan pencalonan kepala daerah sehingga mempunyai
kualifikasi yang memadai.
- Diadakan
tes, baik secara tertulis maupun lisan berupa fit and proper test untuk menilai kemampuan calon kepala
daerah dalam berbagai bidang, sehingga didapat calon kepala daerah yang
tidak hanya berbakat dalam memimpin, tetapi juga mempunya dasar dan
kompetensi yang cukup untuk menjadi kepala daerah.
- Meningkatkan tingkat perhatian dan partisipasi dari
masyarakat sehingga sadar dan berpartisipasi lebih dalam menentukan
pilihan mereka terhadap para calon kepala daerah.
Daftar
Pustaka
Zulkieflimansyah. “Dari
Politik Dinasti, Nepotisme Kekuasaan ke Budaya Partisipan.” http://www.rumahdunia.net/wmview.php?ArtID=1386&page=1
(Diakses pada Minggu, 27 November 2010 pukul 20.00)
Keno, Mike. “Politik Dinasti, Abaikan
Nurani.“
(Diakses
pada Minggu, 27 November 2010 pukul 20.00)
Langganan:
Postingan (Atom)